Sebuah babak baru yang menarik dalam industri perfilman Asia Tenggara terbentang lebar. Perusahaan produksi film terkemuka asal Korea Selatan, Barunson E&A, yang namanya melambung tinggi berkat mahakarya pemenang Oscar, “Parasite” (2019), kini resmi menjalin kemitraan strategis dengan rumah produksi inovatif dari Indonesia, Imajinari. Kabar gembira ini, yang dilansir oleh Variety dalam Antara, mengumumkan bahwa melalui kolaborasi yang menjanjikan ini, Barunson E&A telah mengamankan hak remake internasional untuk tiga judul film unggulan Imajinari. Ketiga film tersebut adalah perpaduan unik antara horor dan komedi yang sukses besar, “Agak Laen,” beserta sekuelnya yang sangat dinanti, dan sebuah film komedi segar berjudul “Tinggal Meninggal.” Langkah ambisius ini menandai evolusi signifikan bagi Barunson E&A.
Lebih dari sekadar kolaborasi produksi tradisional dan penjualan internasional, mereka kini merambah ranah lisensi hak pembuatan ulang (remake), dengan fokus yang tajam pada potensi pasar film Asia Tenggara yang tengah berkembang pesat dan kaya akan cerita-cerita orisinal. Yoonhee Choi, CEO Barunson E&A, mengungkapkan kekagumannya terhadap visi kreatif Imajinari dalam merangkai kisah-kisah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun disajikan dengan sentuhan segar dan menghibur. “Bersama Imajinari, kami melihat sebuah studio yang piawai dalam menuturkan kisah-kisah yang sangat relevan—tentang keluarga, cinta, dan hubungan antar manusia—namun dengan perspektif yang orisinal dan menghibur,” ujarnya dengan antusias. “Kami sangat bersemangat untuk memperkenalkan kekayaan intelektual (IP) unik mereka kepada audiens global dan berbagi suara-suara kreatif yang layak mendapatkan pengakuan yang lebih luas.”
Sutradara sekaligus salah satu pendiri Imajinari, Ernest Prakasa, menyambut baik kolaborasi yang membuka cakrawala baru bagi kreativitas mereka. Ia menyatakan kegembiraannya melihat potensi karya Imajinari untuk diinterpretasikan kembali melalui proses pembuatan ulang di berbagai belahan dunia. “Sangat menyenangkan berkolaborasi dengan Barunson E&A dan menyaksikan bagaimana kreativitas kami dapat diwujudkan kembali melalui pembuatan ulang di berbagai negara,” ungkap Ernest.
“Agak Laen” sendiri telah mencatatkan diri sebagai salah satu fenomena perfilman Indonesia tahun 2024. Film horor-komedi ini meledak di box office dengan raihan lebih dari 9,1 juta tiket, membuktikan daya tariknya yang universal dan kemampuannya untuk menghibur berbagai kalangan penonton. Sebelum sekuelnya, “Agak Laen 2,” dijadwalkan tayang di bioskop pada kuartal keempat tahun 2025.
Lebih lanjut, Imajinari akan terlebih dahulu merilis film komedi segar berjudul “Tinggal Meninggal” pada bulan Agustus mendatang. Saat ini, film tersebut sedang dalam tahap pascaproduksi, menjanjikan tawa dan hiburan bagi para penonton. Sebagai penutup yang menggelitik, Imajinari melalui akun Instagram resminya melontarkan pertanyaan jenaka yang mengundang interaksi dari para penggemar, “Kira-kira kalau di-remake sama Korea, siapa ya aktor yang pas meranin oppa-oppa Agak Laen ini?” Pertanyaan ini semakin memicu rasa penasaran dan antusiasme publik terhadap potensi adaptasi Korea dari film-film Indonesia yang unik ini.
Kolaborasi antara Barunson E&A dan Imajinari bukan hanya sekadar pertukaran hak cipta, namun juga jembatan budaya yang berpotensi memperkenalkan kekayaan narasi Indonesia ke panggung global yang lebih luas, sekaligus memperkuat posisi Korea Selatan sebagai pemain kunci dalam industri hiburan dunia. Kita nantikan bersama bagaimana sentuhan magis sineas Korea akan menghidupkan kembali kisah-kisah unik dari Imajinari.