Kabar mengejutkan datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dini hari tadi. Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Flores Timur dilaporkan mengalami erupsi eksplosif pada Jumat (25/4) pukul 02.09 Wita. Dentuman keras mengiringi letusan yang menyemburkan kolom abu vulkanik setinggi 3,5 kilometer ke angkasa.
“Telah terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 April 2025 pukul 02:09 WITA dengan ketinggian kolom abu teramati mencapai ± 3.500 meter di atas puncak, atau setara dengan ± 5.084 meter di atas permukaan laut,” jelas Yohanes Kolli Sorywutun, petugas Pengamat Gunung Api (PPGA), dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Yohanes mengungkapkan bahwa kolom abu yang dimuntahkan berwarna kelabu hingga pekat kehitaman, dengan intensitas tebal yang condong bergerak ke arah barat dan barat laut.
“Erupsi ini terekam jelas dalam seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 47.3 mm dan berlangsung selama kurang lebih 1 menit 42 detik,” imbuh Yohanes, yang melaporkan langsung dari Pos PGA di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang.
Detik-detik mencekam saat erupsi pertama terjadi juga diwarnai dengan ledakan dahsyat dan lontaran material vulkanik ke arah timur laut. “Erupsi disertai dengan ledakan besar serta lontaran material ke arah Timur Laut,” tegas Yohanes dalam laporan PPGA yang dikeluarkan pada pukul 02.20 Wita.
Tak berselang lama, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meningkat. Pada pukul 02.28 Wita, gunung yang memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut ini kembali meletus, kali ini menyemburkan abu vulkanik setinggi 2,5 kilometer di atas puncaknya.
“Kolom abu pada erupsi kedua ini teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal, bergerak ke arah utara dan barat laut,” tulis Yohanes dalam laporan tertulis yang dikeluarkan pada pukul 02.37 Wita. Erupsi kedua ini terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi yang lebih panjang, yaitu tiga menit empat detik.
Menurut Yohanes, letusan kedua yang terjadi pada Jumat dini hari tersebut juga disertai dengan gemuruh yang bervariasi dari lemah hingga kuat, dan bahkan terdengar jelas dari Pos PGA Lewotobi Laki-laki.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur belum melaporkan adanya kerusakan infrastruktur maupun dampak signifikan lainnya akibat dua erupsi dahsyat yang disertai ledakan besar dari Gunung Lewotobi Laki-laki tersebut.
Mengingat aktivitas vulkanik yang masih tinggi, status Gunung Lewotobi Laki-laki saat ini berada pada level Siaga (Level III). PPGA telah mengeluarkan rekomendasi tegas serta larangan bagi masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi.
“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan dilarang keras melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Kilometer dari pusat erupsi,” tegas Yohanes.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan senantiasa mengikuti arahan dari pemerintah daerah, serta tidak mudah mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
“Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diimbau untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote,” jelas Yohanes.
Lebih lanjut, PPGA juga memberikan imbauan penting bagi masyarakat yang terdampak hujan abu akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut guna melindungi sistem pernapasan dari bahaya partikel abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan. Situasi Gunung Lewotobi Laki-laki terus dipantau dengan ketat oleh pihak berwenang untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat sekitar.