Adikara, musisi multitalenta yang kini meniti jalur independen, akhirnya merilis album penuh perdananya yang bertajuk ‘Klise’. Bukan sekadar album, album ini berisi narasi personal yang merangkum berbagai fase dalam sebuah percintaan, yang resonansinya universal.
Setelah sukses dengan sejumlah hit sebelumnya seperti “Katakan Saja” dan “Primadona”, Adikara kini kembali menghibur para pendengar dengan 10 track yang siap memanjakan telinga dalam album terbarunya. “Album ini sejujurnya berisi fase-fase kisah percintaan gue selama ini. Setelah dipikir-pikir, ‘Kok gini banget ya hubungan gue.’ Makin ke sini, gue melihat apa yang gue rasakan juga dirasakan orang lain. Jadi, akhirnya gue melihat ini sebagai kisah yang ‘klise’,” tutur Adikara dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa, 27 Mei 2025, sesuai yang dikutip dari Medcom.id.
“Klise” adalah cerminan perjalanan cinta Adikara yang pastinya pernah dirasakan oleh banyak orang. Dari ketertarikan di awal pertemuan, fantasi akan sebuah hubungan, keberanian mengutarakan perasaan, pencarian makna, kecemburuan, hingga putus hubungan, dan akhirnya, memulai kembali lembaran baru.
Lebih dari sekadar kisah cinta, “Klise” juga menjadi wujud pergumulan Adikara dalam bermusik. Setelah memutuskan untuk berkarya secara independen, Adikara mengaku justru semakin mengenal dirinya sendiri dan menemukan kebebasan berekspresi. Beberapa single dari album “Klise” memang telah dirilis sebelumnya, seperti “Katakan Saja,” “Primadona,” “Nirwana,” dan “Rindu” yang merupakan hasil kolaborasi manis dengan Andien. Namun, ada satu track yang menjadi sorotan utama bagi Adikara. “Fokus track album ini adalah ‘Kembali.’ Ini lagu yang gue banget. Secara lirik, menceritakan sesuatu yang ingin gue katakan kepada seseorang. Dari aransemen, ini musik yang gue suka banget mainin,” ungkap Adikara antusias. Dalam proses produksinya, “Kembali” melibatkan Ilman Ibrahim sebagai kolaborator, yang memainkan Rhodes vintageuntuk memperkuat nuansa musik 80-an yang kental dalam lagu ini.
Adikara tidak hanya menulis seluruh materi dalam album “Klise”, tetapi juga terjun langsung dalam pengerjaan musiknya. “Klise” menjadi identitas murni Adikara yang meleburkan kecintaannya pada genre jazz, soul, funk, dan R&B. “Secara sound, gue terinspirasi dari sound-sound soul tahun 1980-an, Quincy Jones dan teman-teman. Jadi, beberapa lagu kami rekam pakai Rhodes beneran, pakai synth analog beneran untuk mendapatkan sound era itu,” jelas Adikara.
Dalam album kali ini, Adikara menggandeng Taufan Wirzon sebagai produser. Ia merasa Taufan mampu menerjemahkan sound dan nuansa musik yang diharapkannya dengan sangat baik. Sementara itu, proses mixing dan mastering dipercayakan kepada Rayendra Sunito.
Adikara berharap album “Klise” dapat memberikan makna tersendiri bagi pendengar dan membangkitkan kenangan akan perjalanan cinta yang penuh liku-liku. Album “Klise” telah dirilis dalam format digital dan dapat didengarkan di berbagai platform streaming musik digital mulai 30 Mei 2025. Album ini dirilis di bawah naungan Pagoda House, label dan manajemen independen yang didirikan oleh Adikara sendiri.