Jakarta [22/08] – Kapolri Jenderal Polisi Sutarman memastikan 39 dari 46 orang korban bentrok dalam sengketa Pemilu Presiden di Jakarta, kemarin sudah pulang pada Kamis malam. Sutarman menyampaikan mereka sempat dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka ringan akibat terkena gas air mata. Tiga korban lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Kapolri menambahkan, ada empat orang yang ditangkap dalam bentrok antara massa simpatisan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan aparat Kepolisian di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi itu. Tiga di antaranya dilepaskan dan satu orang masih ditahan untuk kepentingan pemeriksaan. Ia membantah ada tembakan menggunakan peluru karet dari aparat Kepolisian saat pecah bentrok dengan massa pengunjuk rasa.
“Saya tegaskan, Polri baru melakukan langkah penembakan gas air mata. Peluru karet saya pastikan tidak ada,” jelas Kapolri Jenderal Sutarman di Kantor Kemenkumham Jakarta, Jumat [22/08].
Menurut Sutarman, selain massa pengunjuk rasa, Polisi yang bertugas mengamankan juga menjadi korban luka yaitu anggota Brimob dan Provost. Kendati demikian, Pemerintah akan membantu biaya pengobatan korban dari pengunjuk rasa. Sutarman melaporkan bahwa unjuk rasa tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Tapi, tak ada kericuhan atau bentrok di ketiga provinsi tersebut, dan karenanya tak ada korban luka atau pun yang ditahan oleh Polisi. ¬´ [foto Antara]