Ratusan Angkutan Perkotaan Yogyakarta Lakukan Aksi Mogok

64
0
jogja

 

“Hari ini semua angkutan dari lima koperasi memilih mogok hingga ada penjelasan dan penyelesaian dari pernyataan salah satu anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta,” kata koordinator aksi mogok bus perkotaan Benny Wijaya di sela-sela aksi mereka di Terminal Giwangan Yogyakarta.

Dalam tuntutannya, para kru bus perkotaan tersebut menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya tidak menghapus keberadaan bus kota karena merupakan sumber pendapatan bagi keluarga mereka.

Meminta klarifikasi dari salah satu anggota DPRD DIY Arif Rahman Hakim yang menyatakan seluruh bus perkotaan tidak lagi beroperasi pada 2015, dan harus dibawa ke Karsuli yaitu bengkel bus perkotaan.

“Pernyataan tersebut meresahkan seluruh awak bus perkotaan. Beliau harus meminta maaf atas pernyataan itu,” katanya.

Selain itu, kru bus perkotaan juga menentang penambahan jalur bus Transjogja, dan meminta penghapusan halte portable Transjogja.

Ia mengatakan apabila bus perkotaan benar-benar dihapus, maka akan ada sekitar 600 hingga 800 kru bus yang terkena dampak tersebut, yakni menjadi pengangguran. “Belum termasuk jumlah keluarga yang menjadi tanggungan kami,” katanya.

Kru bus perkotaan akan meneruskan aksinya di kantor DPRD DIY untuk menyampaikan tuntutan hingga ada penyelesaian yang tidak merugikan kru bus perkotaan.

“Aksi akan dilakukan sepanjang hari, dan mungkin hingga esok hari apabila tidak ada kesepakatan apapun dalam pertemuan dengan DPRD DIY,” katanya.

Kru bus bahkan mengancam akan membawa massa yang lebih besar lagi apabila dalam pertemuan dengan DPRD DIY tidak tercapai kesepakatan.

“Kami akan ajak kru bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang terdampak rencana pelebaran jalur Transjogja untuk mogok,” katanya.

Kru bus yang tergabung dalam Kopata, Budi menyatakan seluruh kru bus masih mendahulukan musyawarah dalam penyelesaian tuntutan itu.

“Kami masih akan mengutamakan musyawarah. Yang penting ada kesepakatan, meskipun nanti ada tenggang waktu penyelesaiannya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Terminal Yogyakarta Bekti Zunanta mengatakan informasi mengenai rencana mogok kru bus perkotaan tersebut telah disampaikan sejak Minggu (10/11) sore.

“Informasi disampaikan melalui pesan singkat telepon selular. Kami pun meminta agar mereka tidak mogok di jalan, tetapi memasukkan bus ke terminal saja, agar tidak mengganggu lalu lintas,” katanya.

Berdasarkan data dari UPT Terminal Yogyakarta, rata-rata jumlah penumpang bus perkotaan mencapai sekitar 3.000 orang per hari, dengan 350 rit.

“Kami berharap, aksi mogok hanya dilakukan sehari saja, dan besok mereka sudah kembali beroperasi,” katanya.

Sumber: Kantor Berita ANTARA

LEAVE A REPLY