“Semua lembaga survei itu pasti menggunakan metode ilmiah dan menggunakan metodenya masing-masing. Saya kira masalah-masalah seperti ini tidak perlu dipidanakan,” ujar Kapolri, Jendral [Pol] Sutarman, Jumat, [18/07].
Menurut Kapolri, jika hasil hitung cepat lembaga survei tak sesuai atau tak kredibel, hal itu bukan menjadi domain kepolisian.
Sebelumnya, ada 2 versi hasil hitung cepat beberapa lembaga survei. Lembaga seperti SRMC, Litbang Kompas, LSI, Pol Tracking Institute, RRI dan CSIS-Cyrus memprediksi pasangan nomor urut 2 Joko Widodo – Jusuf Kalla sebagai pemenang. Sementara IRC, LSN, Puskaptis dan JSI memprediksi pasangan nomor urut 1 Prabowo – Hatta Rajasa. ¬´ [foto Antara]