Jakarta (31/08/2012) Polisi sudah memeriksa 13 orang saksi menyusul terjadinya penembakan yang menewaskan seorang anggota Polisi Bripka, Dwi Data Subekti saat sedang berjaga di Pos Singosaren Plasa Kota Solo Jawa Tengah. Dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta hari ini, KaroPenmas mabes Polri Brigjen Pol, Boy Rafli Amar mengatakan korban mengalami luka tembak di dada. Menurut keterangan sejumlah saksi pelaku penembakan berjumlah 2 orang memiliki ciri-ciri bertubuh pendek dan mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi registrasi Sukoharjo. Saat olah TKP, polisi juga menemukan beberapa selongsong peluru yang nantinya bisa dijadikan barang bukti penyelidikan selanjutnya.
Polri : Penembakan di Solo Kejahatan Terorganisir
KaroPenmas Mabes Polri Brigjen Pol, Boy Rafli Amar juga memastikan serangkaian aksi penembakan yang terjadi di Solo Jawa Tengah sebagai kejahatan yang terorganisir. Dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta hari ini Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol, Boy Rafli Amar mengatakan bila melihat dari target penembakan patut diduga ada kelompok yang ingin menganiaya petugas dan menjadikan anggota polisi sebagai target. Hal serupa juga terjadi dibeberapa wilayah lainnya seperti di Purworejo Cirebon, Medan, dan Palu. Peristiwa-peristiwa tersebut mengindikasikan kalau ada sejumlah kelompok yang resisten kepada aparat kepolisian.
I-Listeners, peristiwa penembakan di kota Solo ini bukanlah kali pertama. Dalam dua pekan, tiga aksi penembakan dan teror bom terjadi. Teror ketiganya dialamatkan ke Pos Pengamanan milik Kepolisian. Peristiwa teror pertama terjadi pada Jumat, 17 Agustus 2012 dini hari dimana terjadi aksi tembakan membabi buta. Dua orang dengan membawa motor melakukan penembakan ke arah Pospam 05 yang digunakan untuk Operasi Candi Ketupat 2012 yang terletak di Serengan, Solo. Akibat penembakan tersebut dua polisi mengalami luka tembak. (eko/ald)