Jakarta (17/1) Pertemuan mendadak antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan tokoh lintas agama dinilai reaktif. Ditemui di gedung MPR/DPR RI Senayan, Jakarta, hari ini wakil ketua DPR, Pramono Anung mengatakan “seharusnya pertemuan presiden dengan tokoh lintas agama rutin dilakukan dan bukan akibat pernyataan tokoh lintas agama bahwa presiden yudhoyono dan pemerintah melakukan kebohongan. Menurut pramono, Meski pertemuan ini dilakukan tetap sulit mengubah penilaian yang sudah melekat di masyarakat. Pernyataan tokoh lintas agama itu sebenarnya upaya untuk membuat pemerintah bekerja lebih keras merealisasi janji-janji pada rakyat. Malam ini rencananya presiden susilo bambang yudhoyono akan melakukan pertemuan dengan para tokoh lintas agama, di istana negara Jakarta. Menkopolhukam, Joko suyanto di kantor presiden Jakarta hari ini mengatakan pertemuan ini dilakukan atas permintaan ketua PP MUhamadiyah Din Syamsudin dan bukan karena pernyataan soal kebohongan pemerintah. Sebelumnya, para tokoh lintas agama membuat pernyataan sikap yang disampaikan beberapa waktu lalu di kantor PP Muhamadiyah. Pernyataan itu berisi Presiden Yudhoyono sudah melakukan kebohongan pada rakyat yaitu 9 kebohongan pada pemerintahan 2004-2009 dan 9 kebohongan pada pemerintahan yang sekarang. (dea/nuki)