Jakarta [14/10] – Tim investigasi TNI dan Polri sudah menyelesaikan investigasi kasus bentrok antara TNI dan Polri di Batam, akhir September lalu. Dalam konperensi pers di kantor Kementerian Polhukam Jakarta, Selasa [14/10], Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan hasil investigasinya adalah ditemukan bahwa ada dua anggota TNI yang bertugas melakukan pengamanan di lokasi penimbunan BBM ilegal.
“Istilahnya kenakalan remaja. Dari sekian banyak anggota TNI, pasti ada yang kelakuannya aneh-aneh,” ujar Fuad, saat menjawab pertanyaan wartawan seputar keterlibatan anggota TNI, terkait kasus penyimpangan BBM bersubsidi di Batam saat jumpa pers di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Selasa [14/10].
Menurut Fuad, keterlibatan anggota TNI dalam bisnis jasa pengamanan tersebut merupakan kebiasaan prajurit di tingkat bawah yang berusaha mendapatkan penghasilan tambahan. Meski demikian, ia membantah jika tingkat kesejahteraan anggota TNI disebut rendah.
Fuad juga membantah jika perilaku tiga prajurit TNI tersebut sebelumnya sudah diketahui oleh para atasan. Menurut dia, para prajurit melakukan kerja sama dengan tersangka penimbun BBM atas keinginan pribadi.
Pada kesempatan terpisah, Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan polisi sudah lama memantau kasus penimbunan BBM ilegal di Batam Riau. Kasus penimbunan BBM ilegal kata Kapolri, merupakan masalah yang penting untuk dicegah ketimbang membesar-besarkan ekses bentrok anggota bentrok TNI dan Polri saat melakukan penggerebekan lokasi penimbunan BBM ilegal, September lalu.
“Kami sudah lama menyelidiki dan memantaunya, tapi pengungkapan kasus penimbunan yang penting, bukan eksesnya yang dibesar-besarkan,” tegas Sutarman di Istana Negara, Jakarta.
Seperti diketahui sebelumnya, bentrok TNI dan Polri terjadi di Batam, Kepulauan Riau pada akhir September lalu. Pemicu bentrokan itu yakni dua anggota TNI yang berjaga di lokasi penimbunan BBM ilegal. Saat itu Tim Reserse dan Brimob sedang melakukan penggerebekan lokasi penimbunan BBM ilegal.
Dua oknum TNI ini terkena tembakan pantulan saat penggerebekan pada September lalu. Rupanya, dua anggota TNI yang terluka itu memancing anggota yang lain bergerak ke Markas Brimob. Akibatnya, anggota Brimob menyembunyikan sirine bahaya dan mengeluarkan tembakan yang kemudian melukai anggota TNI. ¬´ [foto Antara]