Jakarta (17/01/2012) Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo memastikan tidak akan mengubah bajaj lama menjadi bajaj berbahan bakar gas atau BBG. Ditemui hari ini di Balaikota Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, tidak akan ada perubahan kebijakan soal bajaj di DKI. Peremajaan yang akan dilakukan tetap sesuai kemampuan kapasitas barang yang ada. Menurutnya penertiban bajaj yang saat ini dilakukan ditujukan pada bajaj yang tidak memiliki surat-surat dan identitas. Bajaj yang terbukti tidak memiliki surat-surat resmi nantinya akan dihancurkan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah perakitan ulang komponen mesin bajaj oleh pengusaha bajaj.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, jumlah populasi Bajaj saat ini sebanyak 14 ribu lebih dimana 2700an diantaranya adalah bajaj BBG. Meski begitu, Pristono mengakui, masih banyak ditemukan bajaj ilegal dimana satu STNK asli dipergunakan untuk beberapa bajaj sehingga plat nomor dan surat-surat dipalsukan oleh pemiliknya. Pristono menambahkan lambannya peremajaan Bajaj terjadi karena mahalnya harga bajaj yang bisa mencapai Rp 50 juta. (eko/din)