I-Radio Jogja (17/10/2012) – Pemprov DIY berencana mengembangkan mi instan berbahan tepung ketela dan umbi-umbian. Program diversifikasi pangan itu dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul, tepatnya di Kecamatan Semanu dan Paliyan.
Ketika ditemui dalam dialog menyambut hari pangan sedunia di yogyakarta kemarin, Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pemda DIY, Asikin Chalifah mengatakan, tahun ini Pemprov DIY ditunjuk sebagai model pengembangan bahan pangan lokal bersama delapan provinsi lain. Ini menjadi upaya guna mewujudkan program ketahanan pangan.
Dipilihnya Gunungkidul sebagai pilot project, tidak lepas dari kemampuan untuk memproduksi tanaman pangan lokal, khususnya ketela atau singkong. Sebagai realisasi dari program ini, pemerintah telah memberikan bantuan teknologi dan bahan baku pengembangan mi instan dan tepung ketela. Bantuan senilai Rp170 juta tersebut pekan lalu diberikan kepada UKM yang mengembangkan pangan lokal di kedua kecamatan.
Sementara itu, menurut pemilik Singkong Merica Ketela, Bonivasius Esdharmanto, peran pemerintah dalam mengembangkan pangan lokal khususnya ketela masih sangat minim. Mereka hanya sebatas slogan dan jargon tanpa ada realisasi.