Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengatakan, pembangunan rumah murah ditargetkan mampu menyerap 2 juta tenaga kerja baru. Gamawan menjelaskan estimasi penyerapan tenaga kerja diperoleh dari 200 ribu pembangunan rumah murah bagi PNS dan 500 ribu rumah bagi kalangan non PNS. Dengan target ini Mendagri berharap para walikota dan bupati ikut mendukung program rumah murah dengan memberikan ijin penggunaan lahan dan bangunan. Bangunan dan lahan yang ada juga harus disesuaikan dengan aturan tata ruang masing-masing wilayah.
Gamawan Fauzi menambahkan persoalan perumahan murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah terus dilakukan pemerintah. Pembangunan rumah murah bukan hanya rumah yang sehat dan memadai tapi juga dukungan ketersediaan fasilitas seperti air berih dan listrik. I-Listeners, untuk mensukseskan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP tersebut pemerintah menggandeng 5 bank nasional yaitu BNI, Mandiri, BTN, BRI dan BRI Syariah. Sebagai prasyaratan untuk mengajukan FLPP diantaranya adalah berpenghasilan Rp 3,5 juta perbulan hingga Rp 5,5 juta perbulan dan uang muka 10 persen atau sebesar Rp 7 juta. (eko/pum)