Jakarta [05/08] – Pemerintah menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik karena adanya kebijakan pengendalian BBM subsidi yang terbatas. Menteri ESDM Jero wacik menegaskan bahwa tidak ada pencabutan subsidi BBM, tetapi yang ada adalah hanya pengendalian BBM subsidi yang terbatas di beberapa sektor saja.
“Kemarin di media ada yang bilang subsidi BBM dicabut, jangan bikin masyarakat panik. Ini bukan dicabut, tapi BBM-nya dikendalikan,” ujar Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral [ESDM] Jero Wacik dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa [05/08].
Menurutnya, pengendalian yang dilakukan pemerintah hanya sekitar 5-12 persen saja, dan itu hanya berlaku di beberapa tempat saja. Jika hal ini tidak dilakukan, maka BBM subsidi yaitu solar dan premium akan habis pada 19 Desember 2014.
“Jatah kuota untuk BBM bersubsidi tahun ini 46 juta kilo liter [KL]. Kuartal pertama sudah habis 15 juta kilo liter, tapi di tengah tahun sudah habis 22,9 juta kilo liter, kalau sampai akhir tahun bisa habis BBM bersubsidinya,” ucap Jero.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah menghimbau agar Organda tidak melakukan pemogokan, menyusul adanya kebijakan solar yang tidak lagi dijual di Jakarta Pusat mulai 1 Agustus 2014 kemarin. “Bus-bus angkutan umum masih bisa membeli solar subsidi diluar Jakarta Pusat,” ujar Jero.
Jero pun memberi pengertian bahwa hal ini dilakukan semata-mata, agar kuota BBM subsidi yaitu solar dan juga premium bisa tercukupi hingga 31 Desember 2014. ¬´ [foto Antara]