Kepala Media Center Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan dihubungi Antara dari Medan, Rabu, mengatakan diperkirakan 15.000 warga yang berada di kawah gunung tersebut secepatnya akan dipindahkan.
Pengevakuasian penduduk ke lokasi penampungan, menurut dia, tentunya demi pengamanan dan menjaga hal-hal yang tidak diingini, karena terjadinyaa peningkatan intensitas letusan Gunung Sinabung beberapa hari ini.
“Kita tidak ingin ada masyarakat yang menjadi korban akibat makin meluasnya lontaran material erupsi Gunung Sinabung, dan hal ini harus diwaspadai secara bersama-sama,” ucap Jhonson.
Dia menyebutkan, Pemkab Karo, BNPB, BPBD Sumut, TNI, Polri, instansi terkait dan relawan akan mempersiapkan transportasi berupa mobil, truk dan angkutan lainnya untuk para penggungsi tersebut.
Selain itu, jelasnya, Pemkab Karo, Komandan Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung dan instansi terkait lainya akan terlibat langsung untuk pemindahan warga dari sejumlah desa yang masuk di radius lima Km.
“Kita masih mencari lokasi yang tepat untuk penampungan para pegungsi tersebut. Dan sebelumnya pengungsi lainnya sudah ditempatkan di 31 posko penampungan,” kata Jhonson.
16.672 orang pengungsi Sebelumnya, jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, saat ini mencapai sebanyak 16.672 orang atau 5.603 kepala keluarga yang berasal dari 21 desa di daerah itu.
Jumlah pengungsi tersebut adalah data terbaru, Selasa (26/11) hingga pukul 16.00 WIB.
Para pengungsi tersebut ditempatkan di 31 lokasi penampungan di Kabanjahe, beberapa diantaranya, yakni Losd Tiga Binanga, GBKP Payung, dan Masjid Agung Kabanjahe. Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamik Center, Losd Tanjung Mbelang, Losd Tanjung Pulo dan lainnya.
Para pengungsi berasal dari 21 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, beberapa di antaranya Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kutarakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Desa Bekerah, Desa Simacem, Dusun Lau Kawar, dan Dusun Gugung di Kecamatan Naman Teran. Desa Tiganderket, Desa Mardinding, Desa Temburun dan Desa Kuta Mbaru di Kecamatan Tiganderket.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “Siaga” menjadi “Awas” terhitung mulai Minggu, (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 Cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 Km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Sinabung direkomendasikan untuk diungsikan.
Sumber: Kantor Berita ANTARA