Korban Kekerasan dan Pelanggaran HAM Berat Gelar ‘Pasar Lupa’

51
0

Jakarta (20/10/10) Peringatan setahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono – Boediono hari ini diwarnai dengan unjuk rasa di berbagai lokasi. Salah satunya di Jakarta yang di depan Istana Negara, Jakarta. Bertempat di seberang Istana Negara atau di pintu barat daya Monas, para korban kekerasan dan pelanggaran HAM berat menggelar pasar lupa untuk memprotes pemerintahan SBY-Boediono yang mengabaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat. Ditemui di Jakarta, hari ini, Badan Pekerja KONTRAS Yati Andriyani mengatakan, pasar ini mencerminkan pemerintahan yang gagal menjelaskan dan mempertanggungjawabkan berbagai peristiwa kekerasan terhadap masyarakat mulai dari peristiwa tragedi tahun 1965, Tanjung Priok tahun 1984, Talangsari, Trisakti, pembunuhan aktivis Munir, Semanggi 1 dan 2.

Menurut Yati, saat ini pemerintah justru sibuk dengan transaksi politik para elit  daripada mengurusi permasalahan masyarakat. Padahal Presiden Yudhoyono saat bertemu dengan para korban berjanji untuk menyelesaikan kasus ini. Tapi, buktinya belum ada tindakan konkrit untuk memenuhi janji tersebut.

I-listeners, dalam pasar lupa ini para pengunjuk rasa menggelar beberapa lapak yang menyajikan peristiwa sejarah kekerasan dan pelanggaran HAM berat. Terlihat para korban kekerasan juga hadir untuk menjelaskan kekerasan yang mereka alami. Disela-sela orasi politiknya, mereka juga menggelar dangdutan dan membuat suasana semirip mungkin dengan di pasar tradisional.(bas/ary)

LEAVE A REPLY