Vanessa Zee, penyanyi muda yang mulai dikenal publik berkat kiprahnya di berbagai ajang pencarian bakat dan proyek musik independen, kembali mencuri perhatian lewat karya terbaru bertajuk “Berkaca-kaca”. Single ini resmi dirilis pada 26 September 2025 dan sudah tersedia di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music. Dengan warna vokalnya yang lembut namun penuh karakter, Vanessa menghadirkan lagu ini sebagai bentuk refleksi dari pengalaman emosional yang dekat dengan banyak orang tentang kehilangan, penyesalan, dan ketulusan dalam mencintai.
Menariknya, dalam proses kreatif lagu ini, Vanessa tidak bekerja sendirian. Ia menggandeng personel dari Juicy Luicy, grup musik pop-soul asal Bandung yang dikenal lewat lagu-lagu emosional seperti Lantas, Tanpa Tergesa, dan Hanya Kamu. Kolaborasi lintas generasi ini menjadi sorotan karena menghadirkan perpaduan gaya khas Juicy Luicy yang melankolis dengan sentuhan vokal lembut Vanessa yang lebih muda dan segar.
Personel Juicy Luicy berperan aktif dalam penulisan lirik dan komposisi musik, menciptakan aransemen yang terasa intim namun tetap kuat secara melodis. Hasilnya adalah lagu dengan kedalaman rasa yang sulit dilepaskan begitu saja setelah didengar sebuah karya yang tidak hanya menampilkan sisi vokal Vanessa, tetapi juga menegaskan kemampuannya sebagai seniman yang mampu menyampaikan emosi dengan jujur. Kolaborasi ini memperkaya warna musik “Berkaca-kaca”, membuatnya tidak sekadar lagu patah hati, melainkan pengalaman emosional yang bisa dirasakan oleh siapa pun yang pernah terluka atau belajar melepaskan.
Vanessa Zee adalah seorang penyanyi muda berbakat kelahiran tahun 2004 yang mulai dikenal publik lewat ajang pencarian bakat nasional. Dari panggung kompetisi tersebut, ia berhasil mencuri perhatian berkat warna vokalnya yang lembut, teknik bernyanyi yang matang untuk usianya, serta kemampuan membawakan lagu dengan penghayatan emosional yang kuat. Sejak saat itu, nama Vanessa perlahan menanjak di dunia musik Tanah Air, dikenal sebagai sosok yang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu wajah baru dalam industri pop Indonesia.

Ciri khas Vanessa terletak pada karakter vokalnya yang hangat dan emosional. Ia mampu membuat pendengar merasa seolah sedang diajak menyelami kisah pribadinya melalui setiap nada dan lirik yang dinyanyikan. Suaranya bukan sekadar indah secara teknis, tetapi juga menyimpan kejujuran dan kedalaman rasa hal yang jarang dimiliki penyanyi muda seusianya. Kemampuan ini pula yang menjadikan Vanessa menonjol di tengah banyaknya talenta baru yang bermunculan.
Dalam perjalanannya, Vanessa terus berupaya memperdalam sisi artistik dan kreatif dengan ikut terlibat langsung dalam proses penciptaan lagu. Ia tidak hanya menjadi penginterpretasi karya orang lain, tetapi juga ikut menulis lirik dan menentukan arah musikal yang sesuai dengan kepribadiannya. Vanessa percaya bahwa sebuah lagu akan terasa lebih hidup bila penyanyinya memahami emosi di balik setiap kata, itulah sebabnya ia selalu berusaha menyalurkan pengalaman pribadi, baik suka maupun duka, ke dalam karya-karyanya.
Sebelum merilis “Berkaca-kaca”, Vanessa telah menelurkan beberapa karya yang memperlihatkan arah musikalitasnya. Salah satunya adalah “Engga Ngerti”, lagu yang menyoroti dinamika cinta dan kebingungan emosi dalam hubungan muda. Selain itu, ia juga aktif dalam sejumlah kolaborasi musik bersama musisi lain, menunjukkan keberaniannya bereksperimen dengan berbagai genre dan gaya produksi.
Melalui lagu-lagu tersebut, Vanessa menunjukkan bahwa dirinya tidak hanya mengandalkan kemampuan vokal semata. Ia tengah membangun fondasi identitas musikal yang kuat penyanyi dengan cerita, perasaan, dan pesan yang nyata di setiap karya. Dengan dedikasi terhadap kejujuran artistik dan eksplorasi emosional, Vanessa Zee perlahan menempatkan dirinya sebagai salah satu penyanyi muda Indonesia yang menjanjikan dan relevan dengan generasi pendengar masa kini.
Juicy Luicy adalah grup musik pop-soul asal Bandung yang telah menjadi salah satu nama penting dalam industri musik Indonesia modern. Dibentuk pada awal 2010-an, grup ini dikenal lewat lagu-lagu dengan tema emosional yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti Lantas, Tanpa Tergesa, Hanya Kamu, hingga Terlalu Tinggi. Ciri khas mereka terletak pada lirik yang jujur dan aransemen musik yang sederhana namun menyentuh, memadukan unsur pop, soul, dan sedikit nuansa jazzy yang mudah dikenali. Musik mereka sering kali menggambarkan perasaan rindu, kehilangan, dan penyesalan membuat karya Juicy Luicy selalu terasa relevan bagi pendengar dari berbagai usia.
Dalam konteks lagu “Berkaca-kaca”, keterlibatan personel Juicy Luicy yaitu Iqbal Siregar, Denis Ligia, dan Faishal M. Fasya menjadi aspek yang sangat penting. Ketiganya bukan hanya musisi yang piawai dalam performa, tetapi juga dikenal sebagai penulis lagu dan produser dengan sensitivitas tinggi terhadap emosi. Mereka membantu Vanessa Zee dalam menggarap komposisi musik, struktur lagu, dan dinamika aransemen, sehingga hasil akhirnya terasa utuh dan berlapis. Kolaborasi ini bukan sekadar mempertemukan dua nama, melainkan menyatukan dua dunia musik: sisi youthful dan lembut dari Vanessa, serta sentuhan sentimental dan dewasa dari Juicy Luicy.

Pengalaman panjang Juicy Luicy dalam menulis lagu-lagu bertema cinta yang kompleks memberi warna baru bagi karya Vanessa. Aransemen “Berkaca-kaca” dikembangkan dengan pendekatan khas mereka permainan nada yang minimalis namun emosional, harmoni vokal yang halus, dan penempatan jeda musik yang memberi ruang bagi pendengar untuk benar-benar merasakan setiap kata. Melalui sentuhan tersebut, lagu ini tidak hanya terdengar manis, tetapi juga memiliki kedalaman emosional yang kuat dan mampu menggugah empati pendengar.
Dengan latar belakang Juicy Luicy yang telah terbukti sukses menghidupkan lagu-lagu bertema perasaan, kolaborasi ini menghasilkan karya dengan produksi yang matang dan berkarakter. “Berkaca-kaca” menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas generasi bisa melahirkan sesuatu yang segar tanpa kehilangan kedalaman makna. Vanessa Zee mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi ekspresi musiknya lebih jauh, sementara Juicy Luicy menunjukkan fleksibilitas mereka dalam mendukung talenta muda yang punya visi artistik jelas. Hasil akhirnya adalah lagu yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga mampu menyentuh sisi emosional pendengarnya sebuah perpaduan antara pengalaman dan semangat baru dalam satu harmoni yang indah.
Proses kreatif dan produksi lagu “Berkaca-kaca” mencerminkan perjalanan emosional dan musikal yang mendalam. Konsep lagu ini berawal dari keinginan Vanessa Zee untuk menyampaikan kerumitan perasaan ketika cinta tidak berjalan mulus, serta bagaimana seseorang mencoba menerima luka dengan ketulusan. Dalam proses penulisan lirik, Vanessa menaruh perhatian besar agar setiap kata terasa jujur dan menggambarkan realitas emosional yang dialaminya. Ia ingin pendengar tidak hanya mendengar ceritanya, tetapi juga merasakan getaran hatinya di setiap bait lagu.
Kolaborator dari Juicy Luicy yaitu Iqbal Siregar, Denis Ligia, dan Faishal M. Fasya kemudian membantu menyusun melodi dan struktur lagu agar terasa menyatu dengan lirik yang sarat emosi. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan antara kata dan nada, sehingga “Berkaca-kaca” mampu memadukan rasa sakit, penyesalan, dan kerinduan dalam satu komposisi yang utuh. Kolaborasi ini melahirkan lagu yang bukan hanya mengandalkan lirik sedih, tetapi juga menghadirkan dimensi musikal yang mampu menggugah perasaan pendengarnya.
Dalam tahap aransemen dan komposisi musik, ketiga personel Juicy Luicy memberi sentuhan khas mereka yang reflektif dan lembut. Aransemen “Berkaca-kaca” dirancang agar mampu menonjolkan kekuatan vokal Vanessa tanpa kehilangan ruang bagi instrumen yang mengiringinya. Setiap elemen mulai dari petikan gitar, dentingan piano, hingga dinamika vokal diolah secara hati-hati agar membentuk suasana sendu yang konsisten dari awal hingga akhir. Hasilnya, lagu ini tidak terdengar seperti “lagu patah hati biasa”, melainkan memiliki warna suara dan atmosfer emosional yang berbeda, khas perpaduan antara kejujuran lirik dan kematangan produksi.
Lagu “Berkaca-kaca” resmi dirilis pada 26 September 2025 dan kini sudah dapat dinikmati di berbagai platform digital seperti Apple Music, Spotify, dan layanan streaming lainnya. Dengan durasi sekitar 3 menit 51 detik, lagu ini dikemas padat dan efisien, tanpa kehilangan kedalaman pesan yang ingin disampaikan.
Tak berhenti di versi audio, Vanessa juga merilis video musik dan lyric video untuk memperkuat pengalaman visual sekaligus menonjolkan makna liriknya. Melalui video yang diunggah di kanal YouTube resminya, penonton dapat merasakan ekspresi emosional Vanessa secara lebih dekat dari sorot mata yang berkaca-kaca hingga gestur yang menggambarkan perasaan kehilangan dan rindu. Visual ini bukan hanya pelengkap, melainkan perpanjangan dari cerita yang sudah dibangun dalam lagu, membuat “Berkaca-kaca” terasa lebih hidup dan personal.
Makna dan lirik lagu “Berkaca-kaca” menggambarkan perjalanan batin seseorang yang tengah berhadapan dengan cinta yang renggang dan perasaan kehilangan yang sulit diungkapkan. Tema utamanya berpusat pada cinta yang tidak berjalan mulus tentang luka yang belum sembuh, penyesalan yang masih tersisa, dan harapan yang belum sepenuhnya padam. Judul “Berkaca-kaca” sendiri menjadi simbol kuat dari kondisi emosional tersebut; menggambarkan mata yang dipenuhi air mata, bukan karena tangisan semata, tetapi karena perasaan yang begitu dalam hingga sulit disembunyikan. Vanessa bersama para kolaboratornya ingin menegaskan bahwa dalam cinta, kita sering kali dihadapkan pada cermin yang memantulkan diri kita sendiri siapa kita, bagaimana perasaan kita, dan apa yang tersisa setelah semuanya berubah.

Dari sisi vokal dan emosi, Vanessa Zee menampilkan performa yang dinamis dan penuh penghayatan. Ia menghadirkan suara lembut di bagian awal untuk menonjolkan kesedihan yang tenang, lalu perlahan membangun intensitas hingga mencapai puncak emosional pada bagian klimaks. Dinamika vokal ini membuat pendengar dapat merasakan naik turunnya emosi seiring perjalanan lagu dari kepasrahan hingga luapan perasaan yang nyaris tak tertahankan. Tingkat ekspresi yang ia tunjukkan menjadi elemen penting dalam menjaga lagu ini tetap hidup dan jauh dari kesan datar.
Sementara itu, hubungan antara lirik dan musik juga digarap dengan cermat oleh para personel Juicy Luicy yang terlibat dalam produksi. Aransemen disusun untuk memperkuat setiap momen penting dalam lirik, terutama ketika rasa kecewa dan kerinduan mencapai titik tertinggi. Instrumen seperti piano, gitar petik, hingga sentuhan string lembut digunakan untuk menciptakan efek dramatis yang memperdalam makna. Setiap elemen musik saling melengkapi dan berpadu harmonis dengan suara Vanessa, menghasilkan atmosfer sendu yang menyelimuti lagu dari awal hingga akhir. Dengan komposisi yang matang dan penjiwaan yang kuat, “Berkaca-kaca” berhasil menjadi lagu yang tidak hanya bercerita, tetapi juga mengajak pendengarnya merasakan setiap getaran emosinya.
“Berkaca-kaca” adalah langkah signifikan dalam perjalanan karier Vanessa Zee. Dengan menggandeng personil Juicy Luicy dalam proses kreatif, lagu ini tidak hanya menjadi ekspresi perasaan pribadi, tetapi juga karya kolaboratif yang menghadirkan kualitas produksi lebih matang.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa penyanyi muda seperti Vanessa bisa bersinergi dengan musisi/komposer berpengalaman untuk menjembatani antara kerentanan emosional dan awetnya sebuah lagu. Bila dipromosikan dengan tepat, “Berkaca-kaca” punya potensi untuk diterima luas dan memperkokoh nama Vanessa Zee dalam peta musik pop Indonesia.