Jakarta (1/12/2011) Koalisi Pemantau Peradilan mendesak komisi 3 DPR tidak memilih calon Pimpinan KPK, Aryanto Sutadi karena dinilai bertentangan dengan semangat pemberantasan korupsi. Di kantor KPK Jakarta, salah satu anggota Koalisi Rifki Saputra beralasan, Aryanto sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan terkesan tidak mendukung pemberantasan korupsi. Koalisi mencatat selama dilakukannya fit and proper test pada Aryanto, setidaknya ada 6 pernyataannya yang kontroversial diantaranya mengakui sudah memanipulasi data LHKPN mentoleransi pemberian gratifikasi dan menolak menjelaskan secara rinci jumlah harta kekayaan yang dimilikinya.
Anggota Koalisi Pemantau Peradilan Rifki Saputra menambahkan, koalisi juga mendesak DPR supaya tidak memaksakan untuk memilih polisi dan Jaksa sebagai pimpinan KPK periode berikutnya. Koalisi khawatir, apabila pimpinan KPK terpilih nanti memiliki rekam jejak buruk pemberantasan korupsi akan tersandera latar belakang pimpinannya. Koalisi Pemantau Peradilan juga menggelar unjuk rasa di depan pintu kantor KPK dengan membentangkan garis kuning bertuliskan “Aryanto Sutadi do not enter” atau simbol bahwa mereka menolak Aryanto Sutadi terpilih sebagai pimpinan KPK periode berikutnya. (eko/ary)