Jakarta (18/09/2012) Komite Independen Pemantau Pemilu atau KIPP memperkirakan kasus duplikasi hasil perhitungan suara masih akan terjadi di putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta. Dalam konferensi persnya di Jakarta hari ini Ketua KIPP, Wahyudinata mengatakan saat putaran pertama lalu, kasus duplikasi perhitungan suara menjadi kecurangan yang paling banyak terjadi. Untuk mengantisipasi kecurangan serupa, rencananya KIPP akan menurunkan 250 relawan untuk memantau pelaksanaan pencoblosan di 250 sampai 300 titik TPS di seluruh Jakarta. Meski demikian, Wahyu mengakui jumlah ini masih kurang untuk memantau sekitar 15 ribu TPS yang ada. Untuk itu, dirinya meminta partisipasi aktif warga DKI untuk terlibat dalam proses pemantauan tersebut.
Lebih lanjut Ketua KIPP, Wahyudinata mengatakan selain duplikasi perhitungan suara ada beberapa modus kecurangan lainnya yang dilakukan pasangan calon. Beberapa modus tersebut adalah pengarahan KPPS kepada pemilih untuk memilih calon tertentu tidak digunakannya tinta pemilu sehingga pemilih bisa memiliih berkali-kali dan intimidasi terhadap pemilih dan pemantau. (eko/din)