Jembatan Karir Global, Kemenperin dan KP2MI Buka Peluang Emas bagi Mahasiswa Vokasi ke Jepang

16
0
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. ANTARA/HO-Kemenperin (antaranews.com)

Sebuah angin segar berhembus bagi para mahasiswa vokasi binaan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kemenperin, berkolaborasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), membuka pintu lebar bagi mereka untuk meniti karir di kancah internasional, tepatnya di Jepang yang kini tengah mengalami lonjakan kebutuhan tenaga kerja terampil, terutama di bidang pengelasan.

Dilansir dari Anantara, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa inisiatif ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berdaya saing global. Jepang, sebagai mitra strategis Indonesia dalam industrialisasi, kini membutuhkan para pengelas (welder) dengan keahlian dan sertifikasi yang sesuai standar internasional.

Kerja sama bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam pengembangan SDM telah terjalin erat sejak lama, dan kini semakin diperkuat dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan industri otomotif dan perkapalan Jepang. Christina Aryani, Wakil Menteri KP2MI, dalam kunjungannya ke Politeknik ATI Makassar, menekankan pentingnya kesiapan para pekerja migran, termasuk kompetensi, penguasaan bahasa asing, dan pemahaman kontrak kerja. Ia juga mengapresiasi penyerapan 100% alumni Politeknik ATI Makassar di dunia kerja.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah awal dalam memasok tenaga kerja internasional melalui sekolah dan kampus vokasi industri di bawah naungan Kemenperin. Kelas industri Morimitsu Jepang di Politeknik ATI Makassar menjadi salah satu contoh nyata, dengan fokus pada pelatihan pengelasan tingkat mahir. Program ini juga didukung penuh oleh KP2MI, yang bertugas melindungi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.

“Program kelas industri ini merupakan program awal pendidikan kelas internasional yang mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, dalam hal ini ke Jepang, yang diawali dengan pelaksanaan short-term internship bagi mahasiswa,” ungkap Masrokhan.

Inisiatif ini bukan hanya membuka peluang karir global bagi mahasiswa vokasi, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok SDM industri berkualitas di pasar internasional.