Di Balaikota DKI Jakarta, Rabu [16/07], Sekretaris DTKJ, Achmad Izzul Waro mengatakan, sudah banyak kota di dunia yang berhasil mengatasi kemacetan dengan menerapkan ERP, seperti Singapura dan London.
Meski begitu, Izzul mengingatkan, ada juga sejumlah kota yang gagal menanggulangi kemacetan dengan ERP.
“Selama ini, pengalaman banyak negara ‘kan berhasil meskipun ada juga yang gagal kayak di Hong Kong dan Bangkok. Tentu kita harus banyak belajar dari sana agar kegagalannya tidak terulang di sini,” kata Izzul.
DTKJ, kata Izzul, sangat mendukung penerapan ERP di Jakarta karena penerapan ERP akan dapat menaikkan pendapatan asli daerah.
“Alasannya, pemasukan yang masuk dari setiap kendaraan yang melintasi gerbang elektronik ERP bisa masuk dalam Pendapatan Asli Daerah atau PAD. Pendapatan dipastikan bisa membantu mensubsidi perbaikan dan pengadaan transportasi umum,” ujar Izzul.
Sementara itu, PLT Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama yang biasa disapa Ahok ini meyakini, sistem jalan berbayar atau ERP di Sudirman Thamrin bisa berjalan baik.
“Berdasarkan laporan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta M Akbar, alat ERP yang dipasang sudah bisa mendeteksi on-board unit atau OBU yang terpasang di kendaraan,” ujar Ahok.
Ahok berharap, dengan penerapan sistem ERP ini motor-motor tidak bisa lagi melewati. ¬´ [foto Antara]