“Kami menolak pelaksanaan Pilpres yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang berlangsung. Kami tidak bersedia mengorbankan mandat dari rakyat yang telah dipermainkan dan diselewengkan,” kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya itu dengan nada tegas.
Prabowo kemudian menginstruksikan kepada semua saksi-saksi yang saat ini mengikuti rekapitulasi penghitungan suara di gedung KPU untuk menarik diri.
Sikap ini diambil setelah kubu Prabowo merasa sejumlah protes yang dilayangkan tidak direspons oleh Komisi Pemilihan Umum. Ia mencontohkan sejumlah dugaan kecurangan terjadi, antara lain adanya tempat pemungutan suara yang semestinya hanya ada 300 daftar pemilih tetap, namun ternyata ada 800 orang yang mencoblos.
“Kalau pejabat mencoblos berulang-ulang itu artinya bukan demokrasi,” kata Prabowo dengan suara tinggi.
Dalam jumpa pers yang diiringi tepuk tangan membahana para pendukungnya itu, Prabowo didampingi sejumlah ketua umum partai pendukungnya. Hanya saja, justru pasangannya, Hatta Rajasa, tidak terlihat. Hatta sejak pagi tadi tidak muncul di Rumah Polonia.
Timses Prabowo –Hatta Walk Out dari Proses Rekapitulasi
Semetara itu, Tim Pasangan nomor urut 1, Prabowo – Hatta Rajasa menyatakan walk out dari sidang pleno terbuka rekapitulasi suara Pemilu Presiden 2014. Dalam surat pernyataan yang dibacakan anggota tim saksi Prabowo – Hatta, Rambe Kamaruzaman mengatakan, hasil rapat tim sukses memutuskan bahwa pasangan Prabowo – Hatta menarik diri dari proses Pemilu dan tidak mengakui apapun hasil Pemilu yang ditetapkan KPU.
“Kami menganggap banyak aturan yang sudah dilanggar KPU, terutama menyangkut rekomendasi Bawaslu yang tidak ditindaklanjuti KPU selama berlangsungnya Pilpres. Selain itu, pasangan ini juga menganggap adanya pelanggaran pidana Pemilu, yang melibatkan penyelenggara Pemilu dan pihak asing,‚Äù ujar Kamaruzaman membacakan pesan singkat dari Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto. ¬´ [foto Antara]