Prosesi nyantri tersebut diawali dengan penjemputan calon mempelai pria oleh utusan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dari Mangkubumen menuju Bangsal Kasatrian menggunakan tiga kereta keraton yang dikawal 26 pasukan berkuda TNI AD.
Dalam prosesi nyantri tersebut Adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, KGPH Hadiwinoto, memerintahkan abdi dalem untuk menjemput calon mempelai pria beserta orang tua dan rombongan, pukul 09.00 WIB, menuju Kagungan Dalem Mangkubumen melalui Kagungan Dalem Regol Kemagangan.
Di Regol Magangan, rombongan KPH Harya Natanegara beserta keluarga disambut oleh para kerabat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk selanjutnya menuju Bangsal Kasatriyan.
Sementara itu di saat yang sama, mempelai wanita Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu juga dilepas untuk mengikuti prosesi nyantri di Kagungan Dalem Sekar Kedhaton.
Seusai menjalani prosesi nyantri selama beberapa jam, selanjutnya mempelai pria mengikuti upacara siraman dengan air yang berasal dari tujuh sumber.
Budayawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Joko Suryo di lingkungan keraton mengatakan prosesi nyantri merupakan tahapan untuk memperkenalkan kehidupan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada calon menantu.
“‘nyantri’ juga dapat dimaknai sebagai sebuah proses menjadi manusia yang sempurna. Dalam proses itu calon mempelai pria diberikan waktu untuk mensucikan diri, mendekatkan diri kepada Allah agar dapat ridho dari-Nya,” katanya.
Sumber: Kantor Berita ANTARA