Jakarta (29/06/2012) Badan Intelejen Negara atau BIN mensinyalir motif kekerasan yang terjadi di Aceh belakangan ini disebabkan adalah sejumlah pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilukada Aceh. Kepala BIN Marcianno Norman di Jakarta menyatakan pasca Pemilukada Aceh, saat ini ada dua kelompokyang berbeda di Aceh dan kemungkinan salah satu pihak merasa tidak puas terkait Pemilukada.
Namun Marciano enggan menyebutkan kelompok-kelompok tersebut. Menurut Marciano saat ini polisi masih terus mendalami serentetan kasus kekerasan di Aceh mulai dari penembakan terhadap iring-iringan kendaraan salah satu simpatisan Partai Aceh serta kasus pemukulan terhadap mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
Sementara itu, kepolisian sudah melakukan upaya Penahanan terhadap 1 orang pelaku pemukulan Mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf beberapa waktu lalu. Ditemui di Mabes Polri Jakarta hari ini Karo Penmas Mabes Polri Brigjen, M Taufik mengatakan selanjutnya Polisi akan mulai melakukan penyidikan terhadap pelaku berinisial N untuk mengetahui kronologis kejadian.
Taufik menegaskan motif Sementara pelaku melakukan pemukulan dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan terhadap Irwandi Yusuf namun Polisi belum mengetahui apakah terkait ketidakpuasan dalam hal kepemimpinan atau ada hal lain sebagai penyebabnya. Taufik menjelaskan Polisi juga masih akan memeriksa keterangan saksi-saksi di lapangan saat kejadian untuk pengembangan kasus. M Taufik menambahkan akibat perbuatannya ini, pelaku terancam pasal 351 juncto 352 tentang Penganiayaan dengan hukuman Maksimal 2 tahun penjara.
Irwandi Tuding Polda Aceh Tidak Netral
Menanggapi perkembangan kasusnya, mantan Gubernur Nangroe Aceh Darusalam, Irwandi yusuf yang mengaku sedang hijrah sementara ke Malaysia menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menkopulhukam, Mendagri Kepala BIN, dan Kepala BAIS serta media.
Dalam suratnya itu, Irwandi merasa tak puas dengan pernyataan Kapolda Aceh, Irjen Pol, Iskandar Hasan bahwa pelaku adalah masyarakat biasa dengan motif pribadi. Ia bersikukuh, pelaku-pelakunya adalah oknum berseragam Satgas Partai Aceh. Irwandi pun menuding Kapolda tak netral dan tak bisa bisa menegakkan hukum sejak awal Pilkada termasuk atas sejumlah kasus penembakan yang menyebabkan 11 orang tewas dan puluhan luka-luka. (eko/pum/ald)