Bank Sampah Bantu Kurangi Volume Sampah Yogyakarta

212
0
ifakta jogja sampah

“Pada tahun 2009, rata-rata volume sampah yang dihasilkan mencapai 320 ton per hari, namun saat ini volume sampah yang dihasilkan berkurang hingga 180 ton per hari,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di sela-sela pemberian bantuan kepada sejumlah bank sampah di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Haryadi, pengelolaan dan pengolahan sampah yang dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui sejumlah bank sampah di Kota Yogyakarta menjadi salah satu faktor pengurangan volume sampah yang cukup signifikan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Ia berharap masyarakat bisa terus mengembangkan keberadaan bank sampah di wilayahnya sehingga jumlahnya bisa semakin bertambah dari tahun ke tahun karena sampah yang dikelola dengan baik bisa mendukung ekonomi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Irfan Susilo mengatakan, tujuan dari pemberian bantuan tersebut adalah untuk peningkatan kapasitas dan akuntabilitas bank sampah agar memperoleh kepercayaan dari masyarakat.

“Saat ini, bank sampah memiliki fungsi yang strategis untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA. Karenanya, keberadaan bank sampah ini harus terus didukung sehingga bisa berkembang,” katanya.

Pada 2012, di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 61 bank sampah dan hingga Juni tahun ini jumlahnya sudah meningkat menjadi 129 bank sampah, dengan 29 di antaranya dalam tahap rintisan. Diharapkan, pada akhir tahun sudah bisa beroperasi secara maksimal.

“Diharapkan, pada 2015 setiap RW akan memiliki satu bank sampah,” katanya.

Salah satu pengelola Bank Sampah Binari yang berada di Kelurahan Bener, Kecamatan Tegalrejo, Wiyono mengatakan bank sampah di wilayah tersebut sudah mulai beroperasi sejak dua tahun lalu.

“Kami masih sebatas mengumpulkan sampah anorganik dari warga seperti plastik dan besi. Selain dijual kembali, kami juga membuat berbagai barang kerajinan sesuai pesanan,” katanya.

Pengumpulan sampah anorganik dari masyarakat tersebut dilakukan dua kali dalam satu pekan. “Setiap kali terkumpul, diusahakan langsung bisa dijual. Hasil penjualan akan dicatat di buku tabungan di masing-masing anggota,” katanya.

Sumber: Kantor Berita ANTARA

Post Author

LEAVE A REPLY