Pemantauan Antara di Polman, Jumat, terlihat puluhan aparat detasemen C Brimob Polda Sulselbar bersenjata lengkap masih melakukan pengamanan di kantor KPU untuk mengantisipasi aksi demo dari pendukung pasangan calon yang kalah di Pilkada.
Bahkan kantor penyelenggara Pilkada Polman yang terletak di jalan Wahid Hasyim itu juga dibentangkan kawat berduri seiring aksi demo dalam beberapa hari terakhir cukup tinggi. Selain aparat kepolisian, juga terlihat puluhan pasukan TNI juga ikut berjaga-jaga di sekretariat KPU Polman.
“Penjagaan ketat dilakukan di KPU Polman pascapemungutan suara pada beberapa hari lalu. Ini dilakukan untuk menghalau masa dari koalisi kandidat yang melakukan aksi demo terkait pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan Pilkada Polman,” kata Hardianto salah seorang aparat kepolisian setempat.
Pada Pilkada Polman, lembaga Jaringan Survey Indonesia menempatkan pasangan Andi Ibrahim Masdar-Muh Natsir (AIM BENAR) unggul dengan perolehan suara 35,65 persen, Najamuddin Ibrahim – Erfan Kamil nomor urut empat berada di posisi kedua dengan persentase 20,82 persen disusul pasangan nomor urut enam Muh Asri Anas dan Chuduriah Sahabuddin 12,92 persen di posisi ketiga.
Kemudian di posisi keempat pasangan nomor urut lima pasangan Hikman Katohidar – Najib Abdullah Madjid dengan perolehan 12,51 persen beda tipis dengan pasangan nomor urut enam.
Sementara pasangan nomor urut dua Muhajirin M Yamin-Hasan Bado hanya mendapat 9,95 persen, nomor urut delapan Munarfah Atjo – Andi Bebas Manggazali memperoleh 5,47 persen dan di posisi paling akhir pasangan nomor urut tujuh Andi Fadly Patajangi-Abdul Rahman Razak 1,35 persen beda tipis dengan pasangan nomor urut satu Naharuddin-Abdi Manaf dengan 1,32 persen.
Sumber: Kantor Berita ANTARA