Jakarta [20/11] – Pembebasan lahan masih menjadi masalah dalam proyek pembangunan sodetan kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. Di Balaikota, Jakarta, Kamis [20/11] Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama pun menduga adanya mafia-mafia tanah yang berulah, sehingga banyak masyarakat dirugikan.
“Itu juga kita ada mafia-mafia tanah yang bermain, saya mau pastikan tidak ada oknum pejabat terlibat. Kasihan kan warga. Makanya selalu nego,” ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Kamis [20/11].
Menurut Ahok, warga yang sudah ikhlas merelakan tanah dan bangunan digunakan untuk pembangunan sodetan harus mendapat bayaran yang betul. Ia ingin sebelum warga pindah uang sudah diberikan terlebih dahulu. Tidak justru dieksekusi terlebih dahulu rumah dan tanahnya, baru kemudian dibayar seperti yang terjadi selama ini.
“Saya maunya warga yang sudah ikhlas harus dibayar yang benar. Bayar duluan sebelum mereka pindah supaya dia bisa beli rumah, tanah di tempat lain,” ungkapnya. ¬´ [foto Antara]