Jakarta [06/06] – Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jabatan para camat akan dievaluasi secara berkala. Evaluasi berkala dilakukan salah satunya berdasarkan pengakuan warga terhadapnya. Nantinya, camat yang kinerjanya dinilai buruk akan langsung dicopot dari jabatannya.
Di Balaikota Jakarta hari ini, Wagub DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama berharap para camat bisa menjadi penghubung antara warga dan gubernur dalam menyampaikan segala permasalahannya. Alasannya, selain akan menjadi kepala jasa Pelayanan Terpadu Satu Pintu, para camat juga akan diberi uang operasional khusus warga.
“Kita ingin camat itu jadi wakil gubernur yang ada di kecamatan. Nanti kita akan kasih uang operasional ke camat. Nanti, kalau ada yang mau kawinan tapi uangnya tidak cukup, bisa undang camatnya,” kata Basuki.
Menurut Pria yang akrab disapa Ahok itu, apabila sistem kerja camat dapat dimaksimalkan, maka segala permasalahan sosial yang ada di Jakarta dapat dikurangi. Apalagi, jumlah camat yang dimiliki Kota Jakarta tergolong banyak, yakni mencapai 44 orang sesuai jumlah kecamatan yang tersebar di limakota dan satu kabupaten administratif yang ada di Jakarta. ¬´ [foto Antara]