“Kalau ada agen atau pangkalan yang melakukan penyimpanan akan diberikan sanksi yakni berupa pemutusan hubungan usaha dengan kita. Bukan lagi sanksi berupa teguran lagi,” kata Putut Andriano, di Kota Bandung, Rabu.
Ditemui usai menerima kunjungan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, ke PT Pertamina Jabar Jalan Soekarno Hatta, Putut menuturkan hingga saat ini, stok SPBE di Jawa Barat masih mencapai 2.728 metrik ton.
“Sementara untuk penjualan harian hanya menyedot 119 metrik ton per hari. Artinya 119 metrik ton itu setara dengan 2.000 tabung gas 3 dan 12 kilogram,” kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar setiap kabupaten/kota di Jawa Barat untuk segera mendata kebutuhan gas di titik-titik yang pasokannya masih minim.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengklaim harga gas elpiji ukuran 12 kilogram di Jawa Barat masih normal walaupun di Bandung ada pedagang yang menjual eceran hingga Rp110.000.
“Hal itu karena pedagang eceran membeli elpiji 12 kg saat harganya tinggi. Kalau sampai di pedagang eceran menjual Rp110.000 masih normal,” kata dia.
Walaupun harganya tinggi, namun pedagang eceran kemungkinan akan kembali menurunkan harga jual gas elpiji 12 kg. Disaat pengecer menjual Rp110.000 dan yang lain dibawah itu, kata Heryawan, maka yang bersangkutan pasti menurunkan harganya.
“Hal itu kan persaingan di lapangan, pasti menyesuaikan. Namun saya tegaskan secara umum ketersediaan dan harga elpiji di lapangan terbilang aman,” kata dia.
Sumber : Kantor Berita ANTARA