Korban Banjir Mamuju Tengah Terancam Penyakit

121
0
Korban Banjir

“Banjir bandang yang menerjang Senin(18/11) masih menyimpan beragam persoalan seperti terbatasnya pasokan air bersih yang berdampak terjadinya penyakit menular, penyakit gatal-gatal, diare dan beragam penyakit lainnya,” kata Kamaruddin, salah seorang korban banjir asal warga Salulebo di Mamuju, Senin.

Menurut dia, saat ini para korban banjir masih melakukan pembenahan rumah setelah porak-poranda tersapu banjir.

“Bantuan dari pemerintah untuk menyuplai air bersih masih terbatas. Dengan kondisi seperti ini, kami khawatir ancaman penyakit menjadi momok menakutkan,” katanya.

Beberapa daerah yang rawan timbulnya wabah penyakit setelah banjir seperti Desa Lara, Desa Salubiro, dan Desa Tasokko Kecamatan Karossa.

Kemudian Desa Tobadak I dan Tobadak II Kecamatan Tobadak, serta Desa Tabolang dan Desa Salulebbo Kecamatan Topoyo.

“Wilayah ini yang paling parah dihajar banjir bandang. Saat ini warga masih kesulitan mendapatkan sumber air bersih. Sejumlah sumur dipenuhi lumpur dan kotoran yang dibawa banjir sepekan yang lalu,” katanya.

Kamaruddin yang juga berprofesi petani ini menyampaikan, para korban kini tidak bisa berbuat banyak kecuali menunggu datangnya bantuan dari pemerintah agar ancaman serang penyakit menular dapat dihalau.

Bupati Mateng DR Junda Maulana mengakui jika pihaknya masih kesulitan mendistribusikan air bersih akibat belum adanya dukungan sarana mobil tangki air.

Meski demikian, Pemkab Mateng masih berupaya bernegosiasi dengan PDAM Mamuju agar meminjamkan mobil tangki untuk memudahkan suplai air bersih ke lokasi bencana.

Upaya antisipasi mewabahnya penyakit menular juga tengah dilakukan tim tanggap darurat bersama TNI dan Polri serta instansi terkait.

Sekarang sedang dalam upaya agar semua tenaga medis yang kami miliki segera melakukan pelayanan secara maksimal. Dan ini akan kami antisipasi agar tidak berjatuhan korban akibat penyakit menular, kata Junda.

Sumber: Kantor Berita ANTARA

LEAVE A REPLY