Kesbangpol Sulbar: Siap Kalah Jadikan Budaya Politik

114
0
sulbar copy

 

“Budaya politik siap kalah setelah bertarung dalam pemilu mesti menjadi budaya bangsa ini, jangan setelah kalah menghalalkan segala cara, dengan melakukan tindakan anarkis karena itu dapat merusak tatanan demokrasi bangsa ini,” kata Kepala Kesbangpol Sulbar, Najib di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, berbagai persoalan pemilu seperti pilkada disejumlah daerah di tanah air, karena kandidat yang kalah tidak bisa menerima kekalahannya meski aturan sudah menyatakan dia kalah.

“Ini tidak baik bagi masa depan di negeri ini, karena hukum sudah tidak dihormati, dan bertindak sesuka hati sehingga terjadi kekerasan merugikan semua pihak,” katanya.

Oleh karena itu ia meminta agar pelaku politik di negeri ini dapat memperbaiki diri dengan menerima kekalahan ketika hukum sudah menetapkan, agar demokrasi masih bisa berjalan baik di negeri ini.

Menurut dia, pada pemilu 2014 di Sulbar setiap peserta pemilu mesti menerima kekalahannya apabila sudah ditetapkan penyelenggara pemilu dan dapat menempuh jalur hukum bila dianggap terjadi pelanggaran dalam penetapannya.

Ia mengatakan, pada zaman dulu, budaya siap kalah sudah ditunjukkan masyarakat sulawesi, karena ketika kalah dalam pemilihan ditingkat kerajaan, tidak melakukan pemberontakan.

“Kalau masyarakat di sulawesi dahulu kala, mengalami kekalahan dalam pemilihan, mereka tidak memberontak dengan melakukan perang, justru membantu pemerintahnya dengan membuka daerah baru melaksanakan pembangunan,” katanya Itulah kata dia, masyarakat sulawesi banyak tersebar diseluruh wilayah Indonesia, mereka lebih memilih membangun bangsa ini dari pada memberontak kepada pemerintahannya yang terpilih.

“Budaya siap kalah dan mendorong peningkatan pembangunan seperti ini mesti ditauladani oleh kita semua dalam perpolitikan di tanah air,” katanya. 

Sumber: Kantor Berita ANTARA

LEAVE A REPLY