Synchronize Fest 2025 digelar pada 3–5 Oktober 2025 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Festival ini merupakan edisi ke-10 dari gelaran tahunan yang selama ini dikenal sebagai ruang bagi keragaman musik Indonesia menggabungkan genre, era, dan gaya dalam satu panggung besar. Tema tahun ini adalah #SalingSilang, yang menggambarkan semangat kolaborasi dan pertemuan lintas generasi serta lintas genre. “Dalam tubuh Synchronize, ‘Saling-Silang’ bukan jargon, melainkan praktik yang hidup”, ujar David Karto, Direktur Festival.
Dalam lineup resminya, terdapat lebih dari 140 musisi dari berbagai genre mulai dari pop, rock, ska, jazz, dangdut, hingga musik eksperimental dan kolaboratif (ANTARA News, IDN Times). Menurut VOI, pada hari ketiga festival terdapat berbagai panggung seperti Dynamic Stage, District Stage, Forest Stage, Gigs, dan lainnya. Untuk jam sore hingga malam, deretan nama besar seperti Padi Reborn, Superman Is Dead, Elvy Sukaesih x Tokyo Ska Paradise Orchestra, serta sejumlah kolaborasi spesial ikut memeriahkan suasana.
Dalam daftar lineup yang diumumkan sejak fase awal, Padi Reborn sudah menjadi salah satu nama yang paling ditunggu oleh penikmat musik tanah air. Dalam sejumlah artikel festival, band ini sering disebut sebagai salah satu penampil yang akan membangkitkan kenangan pendengar lama dan menghadirkan nostalgia lintas generasi.
Menjadi pembuka pada hari terakhir festival, di posisi sore hingga petang, merupakan tugas penuh tantangan sekaligus kehormatan besar bagi mereka. Posisi ini menjadikan Padi Reborn sebagai pengatur nada emosional bagi sisa malam festival. Penonton di hari terakhir umumnya adalah penggemar setia yang menantikan momen puncak dari seluruh rangkaian acara.
Padi Reborn naik ke panggung sekitar pukul 15.05 WIB sebagai pembuka hari ketiga Synchronize Fest 2025, menandai momen spesial bagi penggemar lama maupun baru yang hadir di festival tersebut. Penampilan mereka berlangsung selama kurang lebih 60 menit, durasi yang cukup untuk menghadirkan rangkaian lagu hits sekaligus menjaga alur energi panggung tetap dinamis dan menarik bagi penonton.
Vokalis Fadly membuka penampilan dengan sapaan khas yang langsung mencairkan suasana, “Salam sejahtera, selamat sore warga wargi, selamat datang di Synchronize Fest 2025”. Dalam sambutannya, ia juga mengungkapkan rasa gembira dan bangganya karena Padi Reborn dipercaya untuk membuka hari ketiga festival yang menjadi salah satu acara musik terbesar di Indonesia tahun ini. Sapaan hangat ini berhasil menjalin koneksi emosional dengan penonton, mengundang tepuk tangan dan sorakan yang membangkitkan suasana penuh antusiasme.
Formasi Padi Reborn saat ini yang terdiri dari Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bass), dan Yoyo (drum) tampil dengan kekompakan yang impresif. Setiap anggota menunjukkan energi tinggi, baik dalam memainkan instrumen maupun berinteraksi dengan audiens, sehingga panggung Dynamic terasa hidup dan penuh semangat. Kehadiran mereka di panggung bukan hanya membangkitkan nostalgia melalui lagu-lagu hits, tetapi juga menegaskan eksistensi mereka sebagai band yang tetap relevan di industri musik Indonesia, mampu memikat generasi lama maupun generasi baru dengan performa panggung yang solid dan profesional.

Selama penampilan, Padi Reborn memanfaatkan setiap momen untuk menghadirkan pengalaman yang berkesan. Aksi panggung, interaksi dengan penonton, hingga ekspresi musikal masing-masing personel menambah intensitas emosional yang membuat penonton merasa terlibat langsung dalam perjalanan musik yang mereka sajikan. Penampilan pembuka ini pun menjadi pengatur nada emosional bagi seluruh rangkaian hari terakhir festival, menetapkan standar tinggi untuk penampilan musisi berikutnya dan memastikan pengalaman festival yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Lagu-lagu yang dibawakan Padi Reborn di panggung Synchronize Fest 2025 menunjukkan perhatian mereka terhadap keseimbangan antara hits klasik dan ekspektasi penggemar. Konser dibuka dengan lagu Sudahlah dari album Lain Dunia (1999), yang langsung memicu gelombang nostalgia di kalangan penonton. Selanjutnya, mereka membawakan Mahadewi, lagu ikonik yang selalu dinantikan penggemar, diikuti oleh Seperti Kekasihku yang melanjutkan alur emosional penonton. Lagu Demi Cinta menambah dinamika romantis di tengah panggung, sementara Sobat menjadi titik klimaks visual dan musikal, menegaskan energi puncak penampilan mereka.
Padi Reborn kemudian membawakan Lingkaran dari album Sesuatu yang Tertunda (2001), menyuntikkan nuansa melankolis, diikuti dengan Hitam dan Rapuh yang mewakili periode pasca-album awal mereka. Lagu Kasih Tak Sampai kembali menghadirkan momen yang sangat dicintai fans, sebelum penampilan ditutup dengan Begitu Indah, memberikan kesan manis dan memuaskan di akhir pertunjukan. Ada indikasi bahwa setlist ini merupakan hasil polling dari penggemar, menurut postingan akun Instagram resmi festival.
Jika dibandingkan dengan konser Padi sebelumnya, seperti di Allo Bank Festival 2025, beberapa lagu seperti Mahadewi, Sudahlah, Seperti Kekasihku, Demi Cinta, Sobat, dan Begitu Indah selalu menjadi bagian dari setlist reguler mereka. Susunan lagu ini menunjukkan bahwa Padi Reborn memilih hits yang dikenal luas sebagai jangkar nostalgia, sambil tetap menjaga variasi emosional dan musikal, sehingga pengalaman konser terasa lengkap bagi penggemar lama maupun generasi baru.
Penampilan Padi Reborn di Synchronize Fest 2025 tidak hanya menonjolkan kualitas vokal dan permainan gitar, tetapi juga menghadirkan elemen visual yang memperkaya pengalaman konser. Salah satu momen paling berkesan terjadi ketika Piyu menampilkan aksi gitar memercikkan api saat membawakan lagu Sobat, efek visual yang memecah kesunyian panggung dan langsung memicu sorak serta tepuk penonton. Pergantian lagu dan suasana panggung dikemas sedemikian rupa agar tidak terkesan patah; pencahayaan, layar latar, dan elemen panggung yang dinamis mendukung kelancaran dan fluiditas performa.
Interaksi vokal dengan penonton menjadi jembatan emosional yang kuat, di mana Fadly menyapa dengan sapaan khasnya, mengajak penonton bernyanyi bersama, dan menegaskan bahwa setiap lagu merupakan “kenangan bersama”.
Penampilan ditutup dengan lagu Begitu Indah, yang menjadi klimaks emosional, menghadirkan nuansa kesimpulan yang damai sekaligus memuaskan bagi audiens. Meskipun durasi penampilan terbatas, Padi Reborn berhasil memanfaatkan setiap momen untuk menciptakan keintiman antara band dan penonton, sekaligus menghadirkan “ledakan nostalgia” yang membuat pengalaman konser menjadi tak terlupakan.
Penampilan Padi Reborn di Synchronize Fest 2025 bukan sekadar konser nostalgia, melainkan momen penyatuan emosi, generasi, dan identitas musik Indonesia. Dalam durasi satu jam, mereka berhasil memicu gelombang nostalgia melalui lagu-lagu hits yang melekat di hati banyak orang, menampilkan elemen visual yang memperkaya pengalaman panggung, serta menegaskan eksistensi mereka sebagai band yang tetap relevan di panggung musik, bukan sekadar nostalgia berjalan.
Penampilan ini juga menjadi bagian strategis dari tema festival #SalingSilang, yang menyilangkan masa lalu dan masa kini. Bagi penikmat musik, terutama generasi yang tumbuh bersama Padi, momen ini menjadi pengingat bahwa lagu-lagu dapat menjadi jembatan waktu, sementara bagi generasi yang mengenal mereka belakangan, penampilan ini adalah kesempatan langka untuk merasakan keajaiban musik klasik Indonesia secara langsung di panggung besar.