Vierratale Comeback! Setelah 2 Tahun Tanpa Lagu Baru, Rilis Single Forevermore

4
0
Sumber: VOI

Musik pop Indonesia kembali diramaikan oleh kabar menggembirakan: Vierratale resmi comeback setelah dua tahun vakum tanpa merilis karya baru. Band yang dikenal lewat deretan hits seperti Dengarkan Curhatku, Perih, hingga Rasa Ini itu akhirnya merilis single terbaru berjudul “Forevermore” pada 26 September 2025. Kembalinya mereka bukan hanya nostalgia bagi penggemar lama, tetapi juga tanda bahwa Vierratale masih punya tempat penting di industri musik tanah air.

Band ini awalnya lahir dengan nama Vierra pada 2008 dengan formasi Kevin Aprilio (keyboard), Widy Soediro Nichlany (vokal), Raka Cyril (gitar), dan Satryanda Widjanarko (drum). Mereka langsung mencuri perhatian publik lewat album debut My First Love (2009) yang melahirkan lagu-lagu populer seperti Perih, Seandainya, dan Bertahanlah Dihati, menjadikan mereka salah satu pop band paling disorot pada masanya. Seiring perjalanan, Vierra kemudian mengganti nama menjadi Vierratale pada 2013, menandai fase baru dengan warna musik yang lebih dewasa. Meski dinamika industri musik Indonesia mengalami perubahan besar, dari era CD fisik menuju era digital dan streaming, Vierratale tetap berhasil mempertahankan basis penggemar setianya. Beberapa lagu mereka yang hingga kini masih sering diputar antara lain Dengarkan Curhatku, Rasa Ini, Kesepian, Perih, dan Terlalu Lama. Repertoar inilah yang membuat Vierratale identik dengan musik pop romantis yang ringan, emosional, dan dekat dengan keseharian, sehingga tetap relevan bagi pendengar remaja hingga dewasa muda.

Sebelum merilis Forevermore, rilisan terakhir Vierratale adalah single Datang Bulan pada 2023. Setelah itu, selama dua tahun penuh mereka tidak terdengar merilis karya baru. Dalam siaran pers resmi, Vierratale menjelaskan beberapa alasan di balik jeda ini, mulai dari kesibukan off-air seperti konser dan berbagai acara musik yang menyita energi, hingga aktivitas non-musik di mana beberapa personel disibukkan dengan proyek pribadi maupun bisnis di luar band. Selain itu, mereka juga ingin menunggu waktu yang tepat agar bisa melahirkan karya yang benar-benar matang, bukan sekadar merilis lagu tanpa arah.

Sumber: RRI

Kevin Aprilio, sang leader, menekankan bahwa kembali ke studio rekaman setelah sekian lama membutuhkan keseriusan ekstra, melalui proses diskusi panjang, pencarian sound yang tepat, serta eksplorasi musik yang lebih dewasa. Meski begitu, vakum panjang tetap memiliki risiko tersendiri. Sebuah band bisa kehilangan relevansi, ditinggal penggemar, atau kalah bersaing dengan pendatang baru. Namun, Vierratale tampaknya berani mengambil risiko tersebut dengan keyakinan bahwa karya yang matang dan dikerjakan dengan sepenuh hati akan lebih bernilai daripada sekadar produktif tanpa kualitas yang jelas.

Single Forevermore menjadi simbol kembalinya Vierratale setelah dua tahun tanpa karya baru. Lagu ini berbicara tentang kerinduan mendalam terhadap pasangan yang jauh atau hilang, dengan lirik yang menyoroti perasaan kesepian, kebingungan, sekaligus keinginan kuat untuk mempertahankan cinta. Salah satu penggalan lirik yang banyak dikutip media adalah “I’ve been thinking ’bout you / I don’t know what to do”, sebuah baris sederhana namun kuat yang menggambarkan emosi tulus seseorang yang merindukan kehadiran orang tercinta. Tema cinta memang klasik, tetapi selalu relevan karena menjadi bagian dari pengalaman universal setiap orang.

Dari sisi musik, Forevermore hadir dengan aransemen pop balada bernuansa modern. Instrumen keyboard dari Kevin tetap menjadi ciri khas, sementara vokal Widy terdengar lebih matang dan penuh warna emosional. Perpaduan gitar Raka serta drum Satryanda memberikan energi yang seimbang sehingga lagu tidak terasa terlalu mellow. Hasilnya, Forevermore terdengar segar namun tetap menjaga karakter khas Vierratale. Dari segi visual, video musik Forevermore menampilkan konsep vintage yang elegan dengan tone warna hangat dan set klasik, menghadirkan kesan nostalgia yang tetap stylish untuk audiens masa kini. Konsep ini semakin menegaskan identitas Vierratale sebagai band yang tumbuh dari era 2000-an, tetapi tetap mampu menjaga relevansi di era musik digital saat ini.

Respons publik terhadap Forevermore umumnya sangat positif. Penggemar Vierratale atau Vierrafans menyambut lagu ini dengan antusias, banyak yang mengungkapkan rasa lega dan bahagia karena akhirnya band idola mereka kembali menghadirkan karya baru setelah dua tahun hening. Sejumlah penggemar juga menilai suara Widy dalam lagu ini terdengar semakin matang, penuh emosi, dan sangat cocok dengan nuansa yang ingin disampaikan. Bahkan, tak sedikit yang menyebut Forevermore sebagai “obat rindu” yang berhasil mengobati kerinduan penggemar lama terhadap karya baru Vierratale.

Dari sisi ulasan media, berbagai portal hiburan memberikan apresiasi positif. Mereka menilai comeback ini bukan sekadar menghadirkan lagu baru, tetapi juga karya yang terasa lebih matang. Aransemen dan harmonisasi khas Vierratale tetap dipertahankan, namun diperkaya dengan kontrol vokal serta kualitas produksi yang lebih baik sehingga menghadirkan nuansa segar dibanding rilisan lama. Selain itu, keberanian Vierratale menghadirkan konsep visual vintage dalam video musik Forevermore juga diapresiasi. Pilihan ini dianggap tepat karena mampu memadukan tema cinta dan kerinduan dengan nuansa nostalgia yang menyentuh, sehingga menambah kedalaman emosi lagu.

Sumber: Warta Musik

Meski begitu, ada beberapa tantangan yang turut disorot. Beberapa pendengar berharap Vierratale ke depan tidak hanya merilis single, melainkan juga album atau EP yang menampilkan variasi tema dan perkembangan musikal lebih luas. Selain itu, industri musik yang semakin kompetitif menuntut mereka untuk mampu menembus playlist digital, media sosial, hingga tren viral agar karya mereka bisa menjangkau audiens lebih luas dan tetap relevan di tengah perubahan cepat selera pendengar.

Comeback Vierratale lewat Forevermore bukan sekadar merilis lagu baru setelah lama vakum, melainkan sebuah pernyataan bahwa mereka masih relevan, tetap mampu menyentuh hati pendengar, dan memiliki hasrat bermusik yang kuat. Dengan mengangkat tema cinta dan kerinduan yang universal, dipadukan aransemen pop modern yang tetap mempertahankan identitas khas mereka, serta visual musik bernuansa elegan dan nostalgia, Forevermore berpotensi menjadi karya penting dalam perjalanan karier Vierratale.

Meski harus menghadapi tantangan besar seperti ekspektasi publik yang tinggi dan cepatnya perubahan tren musik, Vierratale membuktikan kesiapan mereka dengan kualitas dan keseriusan dalam berkarya. Jika konsisten merilis musik baru dan adaptif terhadap perkembangan era digital, comeback ini bisa menjadi awal dari fase baru yang lebih matang dan berpengaruh dalam industri musik Indonesia.