Kemlu Akan Dorong Diplomasi Ekonomi

55
0

Jakarta (04/01/2012) Kementerian Luar Negeri mengklaim diplomasi Indonesia di tahun 2011 berhasil mempertahankan konsistensi mengelola perubahan dan mendorong perubahan ke arah lebih baik. Dalam pernyataan pers tahunannya, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta mengatakan  sepanjang tahun 2011 kondisi internasional semakin kompleks dan dipenuhi ketidakpastian yang ditandai dengan tantangan multidimensi baik di bidang politik, keamanan maupun ekonomi. Dampak tantangan tersebut sangat kompleks dan lintas batas  dan tidak ada satu negarapun yang bisa menyelesaikannya secara sendiri. Menurut Marty diplomasi Indonesia tidak hanya bersifat responsif tapi juga antisipatif. Kebijakan politik luar negeri Indonesia pada 2011 juga selalu berpegang pada kepentingan nasional yang disemangati prinsip kemitraan dan kesetaraan.

Utamakan Diplomasi Ekonomi

Menlu, Marty Natalegawa menambahkan  untuk tahun 2012 ini, kementerian luar negeri Indonesia akan tetap memberi perhatian besar bagi diplomasi bilateral termasuk diplomasi ekonomi. Marty Natalegawa mengatakan  kerja sama dengan negara-negara strategis akan ditingkatkan dan mekanisme bilateral dipertajam dan dibuat konmprehensif. Sepanjang 2011  pemerintah Indonesia sudah menandatangani sekitar 146 perjanjian internasional  dimana 131 diataranya perjanjian bilateral. Selain itu, Indonesia juga sudah meratifikasi 26 perjanjian dimana 60 persennya di bidang perekonomian. Menurut Marty  berbagai bentuk diplomasi ekonomi yang dilakukan diantaranya Zimbabwe, Azerbaijan, Selandia baru dan Republik Rakyat Tiongkok atau RRT. Ada juga pemeran produk Indonesia di luar negeri. Di tahun 2011  nilai perdagangan bilateral Indonesia meningkat di atas 50 persen.

Menlu Indonesia, Marty Natalegawa menambahkan  sepanjang tahun 2011 Indonesia juga sudah membuka hubungan diplomatik dengan 9 negara  diantaranya Bhutan, Republik Dominika, El Salvador  dan San Marino. Indonesia masih menyisakan 21 negara yang belum dijalin hubungan diplomatik. Menurut Marty  pada 2011,  5 negara sudah membuka perwakilan asing di Jakarta  yaitu Fiji, Kolombia, Paraguay  Belarus dan Republik Rakyat Tiongkok di Medan. (eko/nuk)

LEAVE A REPLY