Jakarta (04/01/2012) Kementerian Luar Negeri mengklaim diplomasi Indonesia di tahun 2011 berhasil mempertahankan konsistensi mengelola perubahan dan mendorong perubahan ke arah lebih baik. Dalam pernyataan pers tahunannya, Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa di Gedung Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta mengatakan sepanjang tahun 2011 kondisi internasional semakin kompleks dan dipenuhi ketidakpastian yang ditandai dengan tantangan multidimensi baik di bidang politik, keamanan maupun ekonomi. Dampak tantangan tersebut sangat kompleks dan lintas batas dan tidak ada satu negarapun yang bisa menyelesaikannya secara sendiri. Menurut Marty diplomasi Indonesia tidak hanya bersifat responsif tapi juga antisipatif. Kebijakan politik luar negeri Indonesia pada 2011 juga selalu berpegang pada kepentingan nasional yang disemangati prinsip kemitraan dan kesetaraan.
Utamakan Diplomasi Ekonomi
Menlu, Marty Natalegawa menambahkan untuk tahun 2012 ini, kementerian luar negeri Indonesia akan tetap memberi perhatian besar bagi diplomasi bilateral termasuk diplomasi ekonomi. Marty Natalegawa mengatakan kerja sama dengan negara-negara strategis akan ditingkatkan dan mekanisme bilateral dipertajam dan dibuat konmprehensif. Sepanjang 2011 pemerintah Indonesia sudah menandatangani sekitar 146 perjanjian internasional dimana 131 diataranya perjanjian bilateral. Selain itu, Indonesia juga sudah meratifikasi 26 perjanjian dimana 60 persennya di bidang perekonomian. Menurut Marty berbagai bentuk diplomasi ekonomi yang dilakukan diantaranya Zimbabwe, Azerbaijan, Selandia baru dan Republik Rakyat Tiongkok atau RRT. Ada juga pemeran produk Indonesia di luar negeri. Di tahun 2011 nilai perdagangan bilateral Indonesia meningkat di atas 50 persen.
Menlu Indonesia, Marty Natalegawa menambahkan sepanjang tahun 2011 Indonesia juga sudah membuka hubungan diplomatik dengan 9 negara diantaranya Bhutan, Republik Dominika, El Salvador dan San Marino. Indonesia masih menyisakan 21 negara yang belum dijalin hubungan diplomatik. Menurut Marty pada 2011, 5 negara sudah membuka perwakilan asing di Jakarta yaitu Fiji, Kolombia, Paraguay Belarus dan Republik Rakyat Tiongkok di Medan. (eko/nuk)