Pengamat: Masyarakat Pemilih Harus Selektif Memilih Pemimpin

70
0
ifakta mks Distribusi--kotak-suara

“Jangan terpengaruh dengan iming-iming atau janji politis, bahkan pemberian sesuatu yang sifatnya hanya sesaat,” kata Salma di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, masyarakat harus dapat mencermati siapa pasangan calon yang prorakyat dan juga mendukung pemberantasan praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).

Dari 10 pasangan calon wali kota yang siap bertarung pada Pilwali 18 September 2013, diantaranya pasangan Danny Pomanto-Syamsu Rizal, Tamsil Linrung-Das’as Latief, Adil Patu-Isradi, Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah, Muhyina Muin-Syaiful Saleh dan Apiaty-Zulkifli Gani Otto.

Terdapat tiga pasangan calon yang tidak menghadiri dan menandatangani komitmen politik untuk mendukung pemberantasan KKN yang digelar Anti Corruption Commeetee (ACC) di Makassar beberapa hari lalu.

Berkaitan dengan hal tersebut, Salma mengatakan, selain kedua hal pokok yang perlu diseriusi calon wali kota dan pasangannya, juga persoalan Rencana Tata Ruang dan Wilayah, agar Makassar penataan kota ini tidak semrawut.

“RT/RW itu erat kaitannya dengan persoalan lingkungan, sehingga siapa pun wali kota terpilih nanti harus memperhatikan itu agar Makassar tidak menjadi langganan banjir pada musim hujan,” katanya. Hal senada dikemukakan akademisi dari Universitas Muslim Indonesia, Makassar Hadawiah, Msi. Dia mengatakan, masyarakat pemilih harus memilih pemimpin yang punya komitmen kuat memberantas KKN dan menyelesaikan persoalan sampah di kota ini.

“Percuma debat visi dan misi yang melangit dari para calon wali kota, namun jika tidak direalisasikan, sama saja membodohi masyarakat pemilih,” katanya.

Sumber : Kantor Berita ANTARA

Post Author

LEAVE A REPLY