Setelah lima tahun tak berkarya, kini rumah produksi Alenia Pictures kembali menunjukkan budaya Indonesia lewat sebuah film. Berjudul Rumah Merah Putih, film ini mengangkat kisah nasionalisme dan persahabatan dari perbatasan Nusa Tenggara Timur.
Jika sebelumnya Denias Senandung di Atas Awan, Di Timur Matahari dan Tanah Air Beta bercerita tentang anak-anak Papua yang penuh semangat dalam meraih mimpi, kini giliran anak-anak dari Atambua, NTT yang beraksi untuk Rumah Merah Putih.
Disutradarai dan diproduseri pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, mereka ingin film ini kian menyatukan kembali Indonesia yang mungkin terpecah karena perbedaan pendapat dan lainnya. Seperti apa penggarapannya?
1. Semangat persatuan
Nia mengungkapkan film ini sarat akan pesan persatuan. Mengutip dialog salah satu karakter di film, ia menuturkan agar masyarakat bersatu kembali.
“Alhamdulilah, mudah-mudahan itu tadi kita semua bisa bersatu kembali, bisa erat kembali, kita semua satu saudara, seperti dialognya Alda,” ujar Nia saat ditemui usai pemutaran perdananya di XXI Epicentrum, Jakarta, (17/6).

2. Peristiwa unik
Film yang telah dirancang sejak empat tahun lalu ini, naskahnya ditulis Jeremias Nyangoen. Siapa mengira salah satu adegan di film ini justru kemudian terjadi di kehidupan nyata yang juga menjadi viral beberapa waktu lalu, di mana Yohannes Andigala seorang anak NTT yang rela memanjat tiang bendera, demi menyambungkan tali bendera saat upacara 17 Agustus 2018.
Pada film ini, karakter Farel Amaral yang diperankan oleh Petrick Rumlaklak-lah yang melakukannya. Di depan semua orang, Farel membuka sepatunya dan memohon izin kepada pemimpin upacara, untuk membetulkan tali yang tersangkut di ujung tiang bendera.
Dengan cepatnya ia kemudian memanjat dan membawa turun tali tersebut agar bendera merah putih dapat berkibar.
3. Pemeran anak NTT
Selain Petrick Rumlaklak, juga ada Amori De Purivicacao (sebagai Oscar Lopez) dan lima anak lainnya asal NTT yang ikut berperan untuk film ini. Persahabatan tujuh anak ini kian membangun kesan haru saat menyaksikannya.
4. Sederet aktor ternama
Selain anak-anak NTT, film ini juga turut dibintangi sejumlah aktor ternama, di antaranya Pevita Pearce, Yama Carlos, Shafira Umm dan Abdurrahman Arif.
“Aku berharap kecintaan mereka terhadap Indonesia. Contoh aku dari Jakarta, dan begitu aku kesana melihat mereka membela Indonesia mati-matian, dari segala umur, dan mendengar cerita-cerita mereka di perbatasan.
Aku ada pengalaman upacara bareng mereka, dan euforia ketika melihat mereka melihat bendera merah putih berkibar itu, buat aku yang di Jakarta, ya ya udah, just another upacara, nah itu suatu pengalaman yang aku berharap Indonesia tuh harusnya seperti ini,” ujar Pevita.
