Jakarta (28/12) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini menyerahkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 kepada para menteri, pimpinan lembaga, serta gubernur dari seluruh Indonesia. Penyerahan DIPA dilakukan di Istana Negara, Jakarta dengan dilakukan lebih awal sebelum tahun 2011 dimulai. Dalam pidatonya, presiden mengatakan pencairan anggaran dilakukan lebih cepat agar program pembangunan juga bisa langsung dilakukan. presiden menyebutkan, tahun 2011 anggaran pendapatan negara dan hibah adalah sebesar Rp 1.104,9 trilyun, PNBP sebesar Rp 250,9 trilyun penerimaan pajak diharapkan Rp 850,3 trilyun dan rasio perpajakan terhadap PDB tahun diperkirakan 12,1 persen. Sementara anggaran belanja dialokasikan sebesar Rp 1.229,6 trilyun. Untuk anggaran pembiayaan diperkirakan ada defisit Rp 124,7 trilyun yang akan dibiayai dari sumber-sumber pembiayaan baik dalam maupun luar negeri dengan mengedepankan pembiayaan APBN yg menerapkan prinsip pengelolaan anggaran negara yang sehat dan penuh kehati-hatian. Dengan pengelolaan dan pemanfaatan APBN maksimal / diharapkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa sampai 6,4 persen, laju inflasi terjaga pada 5,3 persen, tingkat kemiskinan 11,5 – 12,5 persen dan tingkat pengangguran 7,0 persen.
Pengguna DIPA terbesar pada 2011 adalah Kementerian Pekerjaan Umum, diikuti oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Pertahanan. Dalam pidato ini presiden juga berpesan agar pelaksanaan anggaran dimanfaatkan sehemat mungkin, efektif dan efisian hususnya pada kehiatan perjalanan dinas, rapat, serta kegiatan operasional dan non operasional lainnya.(eko/ajeng)