Stok vaksin polio suntik di sejumlah kabupaten di DIY kosong akibat pengiriman pasokan dari World Health Organization (WHO) ke Indonesia mengalami keterlambatan.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Sarminto menginformasikan sejak lima tahun terakhir Indonesia masih menggantungkan pasokan vaksin polio jenis suntik dari WHO. Sehingga ketika pasokan WHO terkendala pengiriman, maka ke DIY juga terlambat.
Dari laporan yang diterimanya, Jumat malam vaksin yang dibutuhkan tersebut telah sampai di DIY. Namun, baru Kota Yogyakarta, Sleman, dan Gunungkidul yang sudah mengambil vaksin tersebut. Adapun Bantul dan Kulonprogo belum mengambil ke Gudang Farmasi Dinas Kesehatan. Distribusi vaksin ke kabupaten dan kota biasa dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Sarminto menyatakan stok yang ada saat ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Kebutuhan di setiap kabupaten dan kota disesuaikan kondisi masingmasing wilayah.
Sementara itu, sekretaris Komisi D DPRD DIY, Nur Sasmito meminta Dinas Kesehatan DIY lebih cermat dalam hal penyediaan vaksin, termasuk untuk kabupaten dan kota agar segera mengajukan kebutuhan ketika stok menipis.