Jakarta (21/09/2012) Problem sanitasi buruk ditambah pola perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan lebih dari 50 ribu orang meninggal dunia sampai tahun 2007 lalu . Berdasarkan data tahun 2007, Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 3661 kasus akibat kejadian luar biasa di 10 kabupaten di Indonesia. Dalam jumpa pers di kantornya hari ini, Direktur Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Wilfried Purba mengatakan akibat sanitasi dan perubahan iklim beberapa penyakir seperti diare, DBD, ISPA dan malaria menjadi penyakit dengan kasus tertinggi yang membutuhkan penanganan.
WHO menyebutkan lebih dari 6,4 juta ton tinja yang dibuang ke badan air per tahunnya mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar 2,3 persen dari Produk Domestik Bruto suatu negara. Dengan kondisi tersebut Kemenkes berharap program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bisa dilaksanakan dengan baik untuk mencegah penyakit akibat sanitasi buruk. Program terpadu tersebut berupa peningkatan perilaku masyarakat lewat pencegahan buang air besar sembarangan dengan membuat WC tertutup.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Wilfried Purba mengatakan kasus diare merupakan penyakit tertinggi akibat kotornya lingkungan. Apalagi saat ini sarana air bersih dan sanitasi belakangan menjadi persoalan baru bagi masyarakat. Untuk itu, upaya promotif dan pre-emptif diperlukan dengan melibatkan partisipasi masyarakart guna mencegah dan mengurangi penyakit Diare di Indonesia. (eko/pum)





![Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG] Cerita di Balik Syuting Petualangan Sherina 2! [NGOBROL BARENG]](https://iswaranetwork.com/wp-content/uploads/2023/10/Cerita-di-Balik-Syuting-Petualangan-Sherina-2-NGOBROL-BARENG-180x135.webp)










