Jakarta (18/09/2012) Pemprov DKI Jakarta mengaku kesulitan untuk bisa merealisasikan Proyek Mass Rapid Transportation atau MRT tanpa adanya dukungan kerjasama dari Bank Dunia dan Japan Internasional Coorporatin Agency. Di balaikota Jakarta hari ini Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan rencana Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan moda transportasi massal ini bukanlah hanya ilusi. Menurut Fauzi dana pembangunan MRT ini nantinya berasal dari pinjaman pihak asing. Rencananya, pengumuman pemenang tender konstruksi akan dilakukan dalam waktu dekat. Tender proyek MRT ini akan dilakukan secara international dan dilaksanakan dengan cukup ketat selama dua bulan terakhir ini dengan diawasi oleh pihak-pihak internasional.
I-Listeners pembangunan MRT tahap I direncanakan akan mulai dilakukan menjelang akhir tahun 2012 ini. Pembangunan tahap 1 ini akan dimulai dari Lebak bulus-Bundaran HI dan terbagi atas tiga paket pengerjaan bawah tanah dan tiga paket pengerjaan layang. Tiga paket proyek pengerjaan jalur layang dimulai dari Lebakbulus sampai Al-Azhar, Kebayoran Baru dengan jarak sekitar 7 kilometer dan paket proyek pengerjaan jalur bawah tanah akan dimulai dimulai dari Al-Azhar Kebayoran Baru sampai Bundaran HI dengan jarak sekitar 6,5 kilometer. (eko/din)