Presiden SBY Klaim Program PNPM Bisa Ciptakan Pembangunan Infrastruktur

129
0
sby 1

 

Jakarta [03/10] – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Indonesia mengakui penataan dan perbaikan kondisi permukiman kumuh kota-kota di Indonesia membutuhkan waktu panjang. Setidaknya bisa dilihat dari upaya penataan kawasan kumuh di berbagai kota di dunia yang relatif membutuhkan waktu dan anggaran untuk membiayai program penyediaan pemukiman warga kumuh.


“Yang kumuh kita angkat kita bebaskan kekumuhannya, meskipun tak secepat seperti membalikkan tangan. Seperti Inggris, butuh ratusan tahun,” ujar Presiden yang masa jabatannya akan segera berakhir ini. 

Penataan kondisi permukiman kumuh di Indonesia kata Presiden membutuhkan dana puluhan trilyun rupiah. Lewat program yang digagas seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat [PNPM] di kota dan desa, pembangunan infrastruktur untuk habitat yang lebih baik dilaksanakan. 

Presiden yakin dengan lingkungan bersih, akan menjadikan manusia Indonesia lebih bersih dalam arti luas, termasuk bersih dari perilaku korupsi. 

“Kalo lingkungan bersih, saya yakin perilaku bersih masyarakat kita juga akan tercipta,” ujar Presiden SBY. 

Sementara itu, peringatan Hari Habitat Dunia 2014 kali ini mengambil tema ‘Aspiration from The Slums-Aspirasi dari Permukiman Kumuh’. Tema ini diharapkan menjadi gerakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari pemukiman kumuh. Diharapkan juga menjadi momentum untuk mengurangi luas permukiman dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. ¬´ [foto Antara]

LEAVE A REPLY