Presiden SBY Tolak Berpolemik Soal Mobil Dinas Baru

66
0
sby

 

Jakarta [11/09] – Presiden Susilo Bambang mengaku tidak mau dikonfrontasi atau diadu-adu dengan Presiden Terpilih Joko Widodo. Salah satunya terkait kebijakan pengadaan mobil dinas untuk pejabat negara seperti menteri dan ketua badan atau lembaga yang sekarang ini tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia.


“Pembelian mobil dinas menjadi bergeser meski sudah menjadi tugas dan kewenangan Kementerian Sekretariat Negara,” ujar Presiden Yudhoyono dalam pengantar Sidang Kabinet Terbatas soal perekonomian di Kantor Presiden, Jakarta [11/09].  

Presiden SBY mengatakan dimasa sisa pemerintahan 1,5 bulan ke depan, perlu dilakukan proses transisi yang baik dengan Presiden Terpilih Joko Widodo. Berbagai kebijakan yang ada dimasa transisi, kata SBY sedang dikomunikasikan dengan baik sehingga tidak perlu menjadi polemik karena disisipi politik sehingga menggangu proses yang sedang berlangsung. 

“Nanti akan saya jelaskan kepada masyarakat Indonesia soal pembelian mobil dinas pejabat negara. Saya tidak ingin diadu-adu dengan Presiden Terpilih Jokowi. Dengan penjelasan saya harap rakyat paham apa yang terjadi,” tegas Presiden SBY. 

Sebelumnya, Sekretariat Negara akhirnya membatalkan pengadaan kendaraan dinas menteri dan pejabat pada masa jabatan 2014-2019. Padahal perusahaan mobil mewah asal Jerman, Mercedez Benz sudah menjadi pemenang dalam tender lelang pengadaan mobil dinas itu. 

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara [Setneg], Taufik Sukasah, mengatakan kebijakan itu ditempuh karena banyaknya dinamika di lapangan, sekaligus pro dan kontra terhadap pengadaan kendaraan dinas itu. Sehingga Setneg memilih untuk tidak meneruskan pengadaan itu. 

“Ada kendaraan dinas, sesungguhnya bagian yang harus dilaksanakan. Namun, mengingat dengan seksama banyaknya dinamika, pengadaan kendaraan dinas menteri dan pejabat setingkat menteri tersebut tidak dilanjutkan,” kata Taufik. 

Taufik mengakui proses lelang sudah dilakukan. Meskipun tidak ada kerugian negara sama sekali karena belum dilakukan kontrak terkait rencana pengadaan 72 mobil Mercedez Benz E Class 400 itu. ¬´ [foto Antara]

LEAVE A REPLY