Jakarta [10/07] – Koalisi Masyarakat Sipil [KMS] yang terdiri dari Kontras, ICW, Imparsial, FSGI, dan Setara Institute menyatakan menolak segala tindakan yang berpotensi menimbulkan kerusuhan akibat saling klaim kemenangan di antara dua pasangan capres dan cawapres.
Koalisi juga meminta Presiden SBY bersikap netral dalam Pilpres 2014. Perwakilan ICW, Ade Irawan mengatakan, posisi netral Presiden SBY diperlukan karena masa penghitungan suara merupakan titik rawan.
“Selain itu, penyelenggara pemilu juga harus diawasi, agar hasilnya bisa mencerminkan keinginan rakyat,” ujar Ade di kantor Kontras, Kamis [10/07].
Sementara itu, Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan, sikap pasangan nomor urut 2 yang menyatakan kemenangan berdasarkan hasil quick count tujuh lembaga survei, sangat rentan menimbulkan konflik. Begitu juga sikap yang diperlihatkan pasangan Prabowo-Hatta yang mengklaim menang dengan berdasarkan hasil quick count empat lembaga survei.
“Kami sepenuhnya menolak tindakan yang berpotensi rusuh dan ada kekerasan. Sikap demokrasi harus diteggakkan. Jangan seperti nomor urut 1 yang melancarkan sikap provokasi yang itu tentunya bisa melecut konflik besar,” kata Haris. ¬´ [foto Antara]