Jakarta [21/05] – Pemerintah akan tetap melakukan intervensi pasar untuk menjaga kestabilan harga. Alasannya, intervensi diperlukan untuk mencegah distorsi pasar seperti spekulasi harga dan penimbunan kebutuhan pokok. Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pembukaan Rakornas ke-5 Tim Pengendali Inflasi Daerah 2014 di Hotel Sahid, Jakarta,Rabu [21/05]. Presiden SBY menilai, pilihan intervensi pasar dilakukan dengan peran serta semua pihak.
“Kalau kita sudah tahu sebabnya [inflasi], mari kelola perekonomian kita. Jangan sampai dua sebab itu terjadi. Itu teori paling gampang, tetapi terjadi di hampir seluruh dunia,” ujar SBY.
SBY pun mengingatkan agar jangan percaya pada ‘tangan tak terlihat’ atau invisible hand yang mengatur mekanisme pasar. Menurutnya, invisible hand itu justru akan menimbulkan kegagalan ekonomi, misalnya terjadi distorsi dan spekulasi harga.
Menurut Presiden, kepala daerah dengan tim pengendali inflasi harus mau memantau pasar. Pasar kebutuhan rakyat tidak boleh diserahkan kepada mekanisme pasar. Presiden sendiri mengaku tidak percaya dengan mekanisme pasar. Alasannya, mekanisne pasar hanya menguntungkan pihak tertentu. ¬´ [foto Antara]